Amber berteriak keras. Baru pertama kali dia merasakan kekhawatiran yang amat mendalam pada Liliana. Bukan karena sosok mengamuk yang ingin meremukkan tubuh perempuan itu. Namun, karena suatu hal yang aneh, yang mendorong hatinya merasakan hal tersebut.
Dia juga merasa konyol, mengapa dia bisa takut akan keselamatan perempuan yang belum lama ini dikenalnya? Apakah api telah menyala dalam hati Amber, dan meneranginya?
Namun demikian, Amber tidak dapat berbuat apa-apa. Dia bingung, bagaimana caranya agar dapat membantu Liliana?
Apa cara terbaik untuk mencegah terjadinya hal-hal yang mungkin saja berakibat buruk?
Lagi pula, dia hanyalah seorang pria yang tidak memiliki kekuatan, bahkan untuk menaklukan jiwa di dalam dirinya dia tidak berdaya!
Satu-satunya hal yang dapat dilakukannya hanyalah berdoa bahwa Liliana akan selamat dari maut.
Di saat bersamaan, orang yang dikhawatirkan Amber membalik badan. Kali ini, dia benar-benar menghadapi G
Untuk menjawab harapan Raja Dyxonteach, Liliana melakukan cara pembelajaran yang keras dan cenderung bahaya seperti yang pernah dilakukannya dulu. Saat menjalani pembelajaran dan pengembangan Qi yang dilatih Liliana, bahkan sampai membahayakan diri ketika menjalani latihan tersebut, Amber dibuat banting tulang untuk melawan semua binatang buas dengan mata tertutup. "Konsentrasi, Amber!" kata Liliana menyaksikan pertarungan Amber melawan gorilla, beruang, banteng, dan beberapa binatang buas lainnya yang sama-sama memiliki tubuh besar. Namun, Amber tidak pernah mengeluh sama sekali. Justru dia tampak antusias menjalaninya, dan itu membuat Liliana takjub akan keteguhan Amber. Meskipun Amber benar-benar memfokuskan pikirannya dan menjaga stabilitas energi Qi, dia masih saja terkena serangan telak para binatang buas seusai menghindari dua puluh serangan beruntun. 'Perjalananmu masih panjang, Amber! Tetapi, aku salut pada orang yang telah melatihmu
Menjadi anak dari kepala keluarga Verbegens, yang kental akan dunia bisnis dan persilatan, membuat Steve harus menjalani pelatihan yang melelahkan. Berkat itu semua, dia menjadi pemuda yang sangat terampil, kuat, dan bisa dibilang cukup memadai sebagai penerus kepala keluarga selanjutnya. Terutama, semenjak Amber pergi berlatih ke kawasan Gunung Yultim, dan mengetahui bahwa dalam diri Amber terdapat sosok yang kuat, Steve bertekad untuk bertambah kuat. Dia ingin menyaingi kehebatan rivalnya itu. Setiap malam, Jack yang merupakan kepala keluarga Verbegens selalu menjadi lawan tanding anaknya. Namun malam ini berbeda, seorang wanita yang cantik menjadi lawan tanding Steve. Wanita cantik itu bernama Zabrina, wajahnya memancarkan kecantikan yang luar biasa. Matanya berwarna gelap, dalam dan bersinar. Siapa saja yang melihatnya, bahkan dari kejauhan sekalipun, membuat setiap pria terpukau. Zabrina bergerak cukup gesit, mulai menunjukkan keahliannya
Bukan orang biasa yang mengklaim berani menyatakannya. Pemilik suara itu tidak lain adalah Amber, seorang pria yang dianggap gembel oleh Zabrina.Tentunya, Amber sangat mengenal baik Steve. Dia tidak berbohong atau mengada-ada bahwa tidak ada orang yang mampu mengalahkan rivalnya dikerumunan tersebut.Bukan berarti Amber memandang kecil orang-orang di sana, dia bukan tipe orang yang suka memandang remeh yang lain.Namun, hal itu memang benar adanya, Amber tahu kekuatan asli Steve. Sebab, mereka berdua sering menjalani pertarung hebat.Seketika wajah Zabrina memerah, dadanya terasa panas. Juga, tangannya di kepalkan sangat kuat."Jika kau berpikir begitu, lawanlah aku!" ucap Zabrina dengan kemarahan yang jelas di wajahnya.Orang-orang mulai bersuara, teriakannya menggema ke seantaro ruangan."Benar! Bertarunglah jika kau merasa hebat!""Hajar saja dia, Nona Swift!""Tutup mulutnya dengan pukulan hebat anda!"Tidak ingin memperburuk suasana, Amber hanya tersenyum. Dia berbalik badan, he
Terlihat jelas kemarahan mereka, rasanya ingin mencabik-cabik mulut Amber.Tetapi, mereka tidak berani menjawab tantangan Amber. Mereka hanya bisa mengumpat, seraya mengepalkan tangan dalam diam.Sementara Amber kembali berbicara, "Ahh ... Kejadian ini membuatku lapar. Sudah lama aku tidak menikmati hidanganmu, Steve!""Bisakah kau memasak untukku?""Sebelum itu, basuhlah tubuhmu! Kau berpenampilan layaknya pengemis.""Oke! Aku tunggu di rumah!"Sejurus kemudian, Amber pergi dengan Steve mengekor di belakangnya.Di sisi lain, Zabrina yang tengah disibukkan dengan isi otaknya, hanya bisa menatap kepergian Amber dan Steve."Nona Swift! Dia ... " tiba-tiba pria paruh baya menghampiri Zabrina dari arah samping."Aku tahu, Master Fei! Lihat ini!" jawab Zabrina pelan sembari mengulurkan kakinya.'Apa? Bagaimana bisa?'Pria yang terlihat berusia 40 tahun itu terbelalak. Dia tertegun kaget saat melihat tonjolan bes
Jack bertanya, "Siapa yang pulang? Kau terlihat bahagia karenanya!""Ya, siapa dia yang Nyonya maksud?" Yue juga turut menimpali."Seorang maniak dalam pertarungan! Aku akan memasak untuknya," ucap Olive."Kalian jangan pergi dulu. Aku akan menyiapkan untuk semuanya, kalian belum makan malam, kan?" tambahnya lagi."Terima kasih Nyonya, maaf kami merepotkan!" kata Chad."Apa yang kau katakan? Sama sekali tidak!"Perempuan separuh baya itu kemudian berjalan menuju dapur.Biasanya Olive menyuruh para pelayan untuk membantunya memasak. Namun, kali ini dia dibantu oleh Zabrina karena Chad sendiri lah yang meminta anaknya itu untuk masak."Nyonya, anda memasak sebanyak ini?"Kini semua makanan yang Olive masak sudah terpampang. Dia juga menatanya dengan rapi sampai Yue terkejut melihat menu makan malam yang berjejer di meja.Olive memang gemar memasak. Bahkan saat kecil dia bercita-cita ingin menjadi cheff yang terkenal
Hanya dalam beberapa detik, Steve melontarkan selusin serangan pada Amber. Satu demi satu, energi kuat menyelimuti setiap serangannya.Energi serangan Steve yang kuat bercampur dengan suara pecahnya udara, membuat Amber buru-buru meningkatkan kecepatannya, menahan serangan hebat Steve.BOOOM ...Seketika suara benturan energi terdengar."Saya tidak percaya!"Chad meraung terkejut, melihat segala sesuatu di depannya dengan tidak percaya.Juga terkejut adalah Zabrina di samping Chad, dia tidak menyangka bahwa kekuatan Steve dan Amber begitu besar. Dia tahu itu, sebab bisa merasakan kekuatan dua pemuda tersebut yang terkandung di setiap serangannya.Jika bukan karena level tinggi Amber, jika bukan karena pertarungan ini, mungkin Zabrina tidak akan tahu kekuatan Steve yang sebenarnya.Apa yang dikatakan Amber benar, semua orang yang sebelumnya berada di tempat pelatihan, belum tentu dapat mengalahkan Steve, tak terkecuali Zab
Mendengarnya, Jack, Steve dan Olive terkejut. Selain keluarga Swift, mereka bertiga lah yang melebarkan mata. "Apa yang kau katakan?" "Satu tahun?" "Jangan bercanda, Amber! Kau pergi selama tiga tahun!" ucap Olive terkejut. "Tiga tahun?" Amber mengulanginya. "Ya! Selama itu kau pergi. Aku dan ayah pergi ke sana untuk menemuimu. Tapi kau sama sekali tidak terlihat!" "Aku sempat berpikir kau mati karena panasnya Gunung Yultim. Namun ... kau pergi ke mana?" Amber pun mulai menceritakan semuanya, tentang apa yang terjadi di gunung Yultim. Dia juga menceritakan seorang perempuan yang bernama Liliana. "Jadi, orang yang melatih aliran Qimu adalah Liliana, siapa dia?" tanya Jack dengan begitu penasaran "Ya, siapa sebenarnya Liliana itu? Kenapa dia bisa ada di sana, seolah menunggu kedatanganmu dan ingin melatihmu?" tambah Steve. Amber juga tidak habis pikir, kok bisa ... semua itu seakan serba kebetulan. Padahal
"Amber, bisakah kau benar-benar menaklukan Monster tersebut? Jangan bercanda! Jika kau tidak cukup kuat, aku takut kau akan menderita serangan balik!" Steve memperingatkan Amber.Sebelumnya Amber meminta Steve untuk terus mengawasinya agar tidak terjadi suatu hal yang buruk, dan itu menambah Amber rasa aman ketika jiwanya sedang bertarung dengan jiwa monster yang mengerikan.Dia menjelaskan pada Steve, bahwa ada satu jiwa monster berkekuatan besar yang di segel dalam tubuhnya, yang mendatangkan kekuatan besar.Namun, Amber belum bisa mengendalikan dan menjinakkannya, bahkan kekuatan monster itu menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.Amber juga mengatakan, hanya ada dua cara untuk bisa mengatasinya, dia harus mendapatkan sembilan jiwa yang juga mempunyai kekuatan besar.Tetapi, seperti yang pernah Raja Dyxonteach katakan, monster itu tidak akan tinggal diam, dan akan terus berusaha membebaskan diri dari segel penjara.Dan hanya satu pi