"Berbeda dengan dunia kita, dunia Himmlische Stadt terbagi menjadi tiga Ras utama, Ras Manusia, Ras Iblis, dan Ras Monster. Setiap ras memiliki kehidupannya masing-masing!"
"Baik Manusia, Monster dan Iblis cukup luar biasa, karena mereka memiliki kemampuan unik yang tidak dapat dicapai oleh ras dunia kita."
Jack mendengarkannya dengan serius. Sementara Chad, terus melanjutkan ceritanya.
"Meskipun konflik memang cukup wajar terjadi, terlebih pasti dituntut untuk bisa hidup berdampingan!"
"Namun, meski begitu adanya konflik ini terkadang juga mengakibatkan berbagai permasalahan hingga membuat permusuhan antar ras ... "
Konflik yang terus berkelanjutan memang bisa menimbulkan permasalahan yang lebih serius!
Puncak konflik tersebut menjadikan dunia Himmlische Stadt kacau. Kericuhan, saling membunuh, dan kelaparan terjadi dimana-mana. Selama bertahun-tahun manusia, monster, dan iblis berperang satu sama lain.
Perbedaan ras telah membuat du
Sebelumnya ...Steve yang tengah mengawasi, tiba-tiba mendapati energi besar dan aura menakutkan terpancar dari tubuh Amber, yang membuat Steve cukup sulit bernafas.Dia juga melihat perubahan rambut Amber yang memanjang sedikit, mata memerah, tiga garis yang seperti corak kumis di pipinya terpampang tebal, serta taring dan kukunya memanjang.Sesuatu yang mengerikan terjadi pada Amber!Bagaimana tidak? Fisiknya tampak menakutkan, dengan taring dan kukunya yang seperti hewan buas. Apalagi dia juga memiliki wajah garang."Amber ..."Steve segera mengepalkan tinjunya, dia tahu bahwa saat ini orang yang di hadapannya bukan lah Amber, dan langsung menghantamkan tinjunya ke arah dada rivalnya itu.Melihat Steve bereaksi meninjunya, Amber memaparkan senyum tipis dan tidak bergerak.Sebelum hantaman Steve mengenai sasarannya, tubuh Amber tiba-tiba terlihat seperti mengeluarkan sebuah armor pelindung, cahaya kemerahan seketika menyelimu
Tangan Amber melesat dengan sangat cepat. Laksana merobek udara, membuat suara yang tajam. Spontan Steve langsung menutup kedua matanya!Diiringi dengan angin yang menyebabkan kursi dan meja sampai terhempas, ledakan kekuatan seketika berbenturan.Luapan panas terasa hingga ke seluruh penjuru ruangan tempat mereka berada. Akan tetapi, Steve yang menunggu eksekusinya merasa aneh.'Tak sakit! Apakah Amber memberiku kematian yang cepat sampai aku tak merasakan sakit!'Lantas, dia pun perlahan mengintip dengan mata menyipit.Deg! Jantungnya serasa akan melompat keluar!Tepat satu inch di atas kepala Steve, tangan Amber tiba-tiba menggantung, seakan waktu benar-benar terhenti.Melihat ini, Steve sangat terkejut. Dia tidak mengerti, dengan dirinya tak berdaya Amber hanya perlu mengibaskan tangannya untuk membunuh Steve, tapi mengapa itu tidak terjadi?Steve tampak bingung dan perlahan menggeser tubuhnya kebelakang seraya masih syok.
Saat Chad Swift memandang ke depan, dia tertegun dengan orang yang sedang ditahan oleh Steve.Di sekitar orang itu, energi Qi kemerahan terus menerus terpancar membumbung ke atas. Memadat, membentuk satu perwujudan yang menakutkan.Tatkala energi Qi berbentuk semakin jelas dan kuat alirannya, Chad tercengang."Ini ... adalah jiwa Lord Ben, sosok yang paling mengerikan di antara para Servus Regis, bagaimana mungkin ada di tubuhnya?""Legenda menyebutkan jiwa Lord Ben sangat sulit untuk dijinakkan. Pangeran yang menciptakannya juga kewalahan ketika menghadapi jiwa ini!""Lantas, mengapa jiwa Lord Ben bisa berada di tubuh Amber? Siapa dia?"Jelas Chad tercengang bahwa jiwa Servus Regis itu ternyata Lord Ben yang begitu menakutkan dan kuat."Kau bisa mengetahuinya?"Seusai mendengar Chad berbicara, Jack sangat terkejut!"Aku memang bisa merasakan kekuatannya, namun tidak pasti akan wujud asli Jiwa itu!" Jack bertanya."Tentu saja anda tidak akan bisa, Tuan!" jawab Chad."Maksudmu?""Maaf
Gelap telah berganti tugas dengan terang yang mulai naik dari kaki langit, menyinari semua yang terkena cahayanya, kicauan burung berserta embun rumput juga turut menghiasi pagi, dan semua orang di kediaman Verbegens mulai melakukan aktivitas masing-masing. Terkecuali, Amber yang baru membuka mata dan mengerjapnya pelan. 'EEH!' Terdiam sejenak, Lalu meneliti sekelilingnya. Tubuhnya mematung saat menyadari kalau dirinya sudah berada di kamar. Namun, pakaiannya belum diganti. "Aku ketiduran! Tapi, kenapa aku di sini?" "Ahh, biarlah. Mungkin Master atau orang lain yang telah membawaku!" Dengan wajah bantalnya, Amber berjalan ke arah kamar mandi. Tetapi, kakinya terpeleset membuat tubuhnya tumbang. Gedubrak! "AARGHH! Sial!" Merintih! Pemuda itu berdiri susah payah dan mulai membersihkan diri. Setelahnya, Amber mengarahkan pandangan pada cermin, menatap pantulan dirinya yang setengah telanjang.
Tetapi, orang yang dibentak Amber tidak mendengarkannya, dia terus mengambil pecahan kaca dengan tangan kosong. Menanggapi hal itu, Amber segera mendekat dan meraih pergelangan orang tersebut. "Zabrina, cukup. Sudah, biarkan aku saja!" Dalam mengumpulkan pecahan kaca, Zabrina tidak melihat tampang Amber dan mengabaikan perkataannya. Ketika mendengar namanya disebut, serta tangannya dipegang oleh Amber, barulah Zabrina bergegas menghentikan pekerjaannya. Dia juga menatap Amber seraya berkata, "Anu ... bisa kah kau pakai baju dulu! Aku ... aku ..." Zabrina tergagap. Tampak jelas wajahnya memerah, tersipu malu. "Oh ... tentu!" jawab Amber, tersenyum. Sejurusnya, Amber berjalan menuju lemari pakaian dengan ekspresi malu. Zabrina menyaksikan adegan ini, tidak tahu mimik apa yang harus dia tunjukan. Dia tidak pernah mengira, kedua matanya akan bisa melihat tubuh Amber yang penuh bekas luka. Zabrina ter
Dari berbagai daerah, dan keempat orang tersebut yang paling dekat dengan Amber.Kehadiran Amber bagi keempatnya mula-mulanya dianggap remeh. Sebagai senior yang telah lama di Sekte Verbegens, keberadaan Amber yang baru menginjak Sekte Verbegens sangatlah penting.Sebab, Sekte Verbegens adalah salah satu perguruan seni bela diri ternama, yang hanya orang-orang tertentu dan berkualitas yang dapat mengembah ilmu di sana.Tetapi, setelah melihat Amber mampu mengimbangi Steve pagi itu, yang merupakan murid terbaik,Perhatian mereka mulai terfokus pada Amber, serta hati mereka merasa kalau harus berteman dengannya.Sementara itu, di tempat pelatihan yang luas, terlihat dua orang pria duduk berhadapan.Latihan pagi belum dimulai, hanya Amber, Zabrina dan dua orang pria tersebut yang berada di sana.Amber sedikit gugup, walau sudah terbiasa melihatnya, tetap saja tidak bisa tidak meneteskan keringat dingin ketika melihat pria tua dengan tang
Ada sesuatu yang menutupi kekuatan Amber, yang memungkinkan dirinya tidak bisa menunjukan keterampilannya.Entah apa yang terjadi, hati Amber mulai merasa gelisah. Dia mengeluh pada dirinya sendiri yang terus berusaha mengeluarkan Qi, tetapi tetap saja gagal.Juga, yang tidak tahu apa yang terjadi ialah Zabrina, dia kebingungan dan mencoba tetap berpikir jernih agar tidak memperrumit keadaan.Namun, ketika pria yang ada di hadapan mereka beranjak dari tempat duduknya, terutama Jack yang tampak memiliki pemikiran yang sama, membuat hati Amber serasa tercerahkan."Ayah ...""Master ..."Seru Zabrina dan Amber. Jack hanya memandang Amber sekilas, yang kemudian menatap Chad, dan berkata, "Lakukan!"Chad merenung, seakan-akan menyimpan keraguan dalam hatinya. Namun, dia membalas dengan anggukan setelah mendengar Jack berbicara,"Aku sendiri yang akan turun tangan, jika memang diperlukan!"Kemudian, Chad menghampiri Amber dan
Terutama, belum lama ini dia telah merasakan kekalahan untuk pertama kali. Tiga hari sebelum pulang ke Verbegens, dia merasakan yang namanya tidak bisa berkutik, kekuatannya tidak berarti kala itu. Seperti hari-hari yang telah terlewatkan, Amber berlatih bersama binatang-binatang buas dengan mata tertutup. Semakin lama dan luas petualangan di kawasan gunung Yultim untuk berlatih, semakin banyak pula binatang kuat yang Amber jumpai. Salah satunya binatang albino, Raja Hutan dengan mata merah jambu yang kuat dan cepat, ditambah cakarnya yang mengenai target mampu menyebabkan kehancuran besar. Selain itu, kulitnya sangat kuat dan tidak dapat ditembus oleh senjata tajam. Meski Amber menggunakan belati berlapis aliran Qi, tetap saja tidak mampu menggores kulitnya tersebut, dan membuat Amber berpikir keras, mencari solusi agar dapat memenangkan pertarungan. Akan tetapi, belum tuntas menyelesaikan beribu cara yang telah terpikirkan, tiba-tiba seorang pria kuat muncul dari langit yang