Share

Sebuah tamparan

"Aku sudah menemukan putri kita!" tutur Tuan Jordan dengan penuh rasa percaya diri. "Dan itu berarti, kita bertiga bisa hidup bersama," imbuhnya dengan penuh harap.

Sandra mencebik, seulas senyum sinis terlukis di bibirnya. "Aku tidak peduli! Apalagi tertarik dengan ide konyolmu itu. Yang aku inginkan hanyalah keluar dari tempat terkutuk ini!" ucapnya dingin. Seakan pernyataan Tuan Jordan tadi tak ada artinya bagi dirinya.

"Kau ...!" Tuan Jordan berusaha menahan geram. Bagaimana pun juga ia tak mau terpancing emosi. Memang tidak mudah untuk menaklukkan wanita seperti Sandra. Jadi ia harus lebih bersabar jika ingin menggapai tujuannya.

Sedangkan Sandra memang sengaja memancing emosi pria yang kini terlihat mengepalkan kedua tangan-nya itu. Terlihat sekali bahwa pria itu setengah mati sedang menahan emosi.

"Sudah ku bilang beribu kali padamu untuk menjauhiku. Terserah jika kau ingin tinggal bersama anak itu,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status