Share

Bab 22. Tidak ada pilihan

"Jangan diam saja, dong! Jawab!" bentak Anne di telepon.

Lamunan Prita buyar seketika. "Iya, Jeng! Pasti akan saya benar segera, kok!"

Prita mendudukkan dirinya ke tepi ranjang. Seketika badannya lemas akibat ditagih oleh Anne. Prita menggigit ujung kukunya berusaha memutar otak agar ia bisa mendapatkan uang untuk membayar cicilan berlian yang telah menunggak selama empat bulan.

Dapat dari mana Prita uang sebanyak itu? Ditambah lagi Akarsana baru saja melakukan operasi! Prita tidak mungkin meminta uang pada Akarsana.

"Apa aku pinjam saja pada Kayla, ya?" gumam Prita pada dirinya sendiri. "Tapi apa dia mau meminjamiku uang? Dia saja sangat pelit padaku selama ini!" Prita menggelengkan kepalanya.

Benar mustahil Kayla akan meminjami dirinya uang yang ada Kayla akan menggerutu, mengomel, tidak lupa menceramahinya kalau sampai tahu uang itu akan ia gunakan untuk apa.

"Tapi aku tidak punya pilihan lain!" Prita menggaruk kulit kepalanya. "Aku pergi ke kamarnya dulu saja," katanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status