Share

86. Fitri Kesal

"Sayang, lekas kamu telepon sahabatmu!" Akram merasa reaksi Fitri menandakan lupa.

"Abang, serius banget. Aku sudah telepon Arin tadi siang," ucap Fitri sangat tenang seperti tidak terjadi apa-apa, semua mata teruju padanya. Farid melemparinya bantal sofa yang ada di dekatnya.

"Kak! Kenapa?" tanya Fitri kesal, mimiknya sudah maju entah berapa centi. Sembari memungut bantal dan melemparkan kembali kepada kakaknya.

"Tidak lucu, Dek! Semua sudah resah dengan reaksimu!" gerutu Farid, tatapannya tidak lepas dari adiknya.

"Tadi itu aku teringat sesuatu, bukan karena kaget belum memberi kabar sahabatku. Arin bilang, Ayahnya baru pulang dari luar kota pagi jadi, kita kesananya menjelang makan siang. Jam 10 atau 11an gitu," papar Fitri.

Semua mata tampak lega dengan penjelasan Fitri, Papa meresapi minum kopi buatan mama. Aromanya menyeruak "Pa, kelihatannya kopinya enak banget,"

"Kebiasaan, mau minta kan? Bikin sendiri saja, sekalian suamimu di buatkan!" decak Papa, Fitri paling suka n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tika lia
Perempuan kalau sudah merepet susah diemnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status