Share

Seatap Tapi Tak Sejiwa

Masih lima hari lagi? Bisa senewen aku lama-lama jagain Sandi di sini, mending kalau di suruh jagain Uma, seumur hidup juga aku mau, tapi sayangnya dia selalu bersikap acuh padaku.

Kuantar Uma sampai depan pintu, tak lupa kuucapkan terima kasih. Namun apa yang kulihat, membuatku seperti mendapat tamparan keras di wajah.

"Kita pulang sekarang, Mas," ucap Uma, pada lelaki yang sudah menunggunya di luar ruangan. Dan yang paling menyakitkan, pria itu membawakan tas Uma, sepertinya hubungan mereka sangat dekat.

Jujur aku cemburu, melihat Uma berjalan dengan pria lain, apalagi saat melihat mereka bertatapan, ada binar-binar cinta di sana.

Padahal aku sempat berfikir, untuk kembali mendekati Uma, setelah resmi bercerai dari Sandi nanti. Kalau sudah begini, apa masih ada kesempatan?

Bukankah menurut Alfa, ayahnya sudah meninggal? Dan terakhir saat aku ke ruang kerja Uma, foto yang terpajang adalah adalah foto Uma dan anak-anak, tak ada foto pria itu.

Aku yakin Uma belum menikah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status