Share

Chapter. 63

"Apakah aku boleh membuatkannya untukmu?" tanya Elisa dengan sopan. Ia sedikit tersanjung karena telah dikagumi. Mungkin memberikan ramuannya sebagai ucapan terima kasih jauh lebih baik, dibandingkan sekedar ucapan saja.

"Tentu saja, aku ingin merasakan manfaat dari ramuan yang kau buat," ujar Marius sambil tertawa. Tawa yang tak pernah berubah sejak dulu. Bahkan tawa itulah yang membuat Elisa jatuh cinta pada pandangan pertama.

Itu dulu, tidak sekarang. Masa kini melihat tawa pria itu membuatnya geram. Bahkan kini, ia mengepalkan kedua tangannya agar amarah tak keluar begitu saja. Ila tahu ini bukan waktu yang tepat. Banyaknya serigala yang berkumpul membuatnya sadar diri. Sama saja ia mengganggu macan di kandangnya. Ia akan kalah telak.

Saat itu juga beberapa pelayan datang membawakan makanan dan minuman untuk mereka, termasuk pelayan yang ditemuinya tadi saat di dapur.

Elisa langsung mengambil salah satu minuman tersebut. Tanpa rasa takut, ia memasukkan beberapa tetes ramuan yang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status