Share

Hal Berbeda

Mas Reza selalu menghubungiku. Dia dan mas Gani serta Aisha berpisah di bandara. Mas Reza mengatakan jika dia akan bertemu dengan Aisha dan mas Gani nanti kalo mereka sudah mau pulang.

“Kamu baik-baik kan sayang?” tanya mas Reza.

Aku menganggukan kepala. Ku lihat wajahnya dari layar ponsel. Mas Reza sedang duduk dan menikmati teh.

“Nggak usah dipikirkan tentang Layla yah. Layla itu bukan urusan kita sayang. Kamu fokus saja yah, insyallah 4 bulan lagi akan hadir bayi imut,” kekehnya mencoba menghibur.

Sudah lama mas Reza mengatakan jika dia ingin memiliki bayi dariku. Aku sangat bahagia.

“Kamu cantik!” ucapnya tiba-tiba saat suasana mendadak hening.

“Ih gombal!” balasku.

“Kalo Mardiah mau banget sama mas, seperti Layla, gimana coba?”

Mas Reza tidak mahir untuk membuat lelucon. Dia terlalu kaku dan dingin. Namun wajahnya sangat mengemaskan.

Pantas saja beberapa perempuan luluh dihadapannya. Termaksud Ratih dan paling parahnya, Layla begitu mengejarnya. Bagaimana aku tidak takut? Bisa sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status