Share

Kegelisahan

Aku tidak tenang. Pandanganku kosong ke depan. Aku takut, sangat takut.

“Bulan, kamu masih di sana?”

“Dari tadi aku bicara, kok kamu malah bengong sih?”

Yuni masih terus menghubungiku. Aku tidak menjawab apapun pertanyaanya. Aku mencoba mengatur pernapasanku yang naik turun sejak tadi. Tengorokanku serasa kering. Jemariku perlahan menjadi dingin.

“Are you oke, Bulan?”

“Kamu baik-baik saja kan?” tanya Yuni lagi.

“Aku baik-baik saja, nanti aku hubungi lagi yah!” jawabku. Aku segera memutuskan sambungan telepon.

Mardiah di Turkey? Kalo begitu, mas Reza pasti tahu. Aku yakin, kedua manusia itu pasti bertemu.

Bagaimana kalo mas Reza luluh? Bagaimana kalo pada akhirnya, mas Reza meninggalkanku? Pikiran buruk itu seakan menghantuiku dengan cepat. Aku bahkan tidak bisa berkata apapun lagi.

Berkali-kali aku berusaha mengobati rasa traumaku, tapi itu selalu muncul diingatanku. Aku merasa gagal dan sakit lagi. Aku tidak berdaya. Ketakutan ini sangat kuat dan aku tidak bisa mengatasinya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status