Share

28. Tentang Rasa

Tidak tidur semalaman membuat kepala Kia sedikit pusing. Dia memilih untuk meringkuk di pelukan Ibu Arfan selama perjalanan pulang. Ini semua karena Arfan, jika saja pria itu tidak bertingkah aneh semalam tentu Kia tidak akan seperti ini. Pria itu dengan santai mengakui rasa cemburunya. Tentu Kia dibuat mati kutu saat mendengarnya.

"Bangun, Nak. Udah sampe." Ibu Arfan menepuk pipi Kia pelan.

Arfan menoleh saat melihat Kia yang masih meringkuk. Dia melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil. Dia membuka pintu belakang dan meminta ibunya untuk masuk ke dalam rumah terlebih dahulu.

"Biar aku yang gendong Kia ke dalem, Buk."

"Ya udah, pelan-pelan. Kayanya Kia capek banget."

Di dalam mobil, Arfan tidak langsung menggendong Kia. Setelah ibunya pergi, dia menatap wajah polos itu dengan puas. Senyum tipis kembali menghiasi wajahnya. Perlahan Arfan mendekat dan mencium kening Kia.

"Kapan kamu pekanya?" gumam Arfan.

Dia bukan tipe pria yang b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur meini
Gitu dong Fan, kamu yg harus agresif.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status