Share

Bab 56

Rasanya nikmat sekali tidur siang ini, aku bangun dengan badan segar siap kembali bekerja. Kulihaat sahabatku tengah menerima telpon sambil marah-marah. Duh, ada apa lagi dengannya? Semoga tak ada masalah besar.

“Mbak enggak bisa seenaknya gitu dong. Kalau enggak bisa bantu seenggaknya jangan nambahin beban lah,” Suara Ayu ketus. Dia bicara sama siapa?

“Kalau Mbak mau silahkan aku kasih dengan senang hati Mbak yang nikah sama Juragan Joko. Enak aja ngorbanin aku buat kepentingan kalian. Dengar ya, Mbak kalau itu Juragan Joko lelaki terakhir di dunia ini, aku tetap tak mau nikah sama dia. Ngeri aku kalau nikah sama dia tiap hari makan riba.” Ayu misuh-misuh.

“Lebih baik sok suci dari pada sok najis. Terserah kata Mbak aja lah, capek aku. Assalamualaikum.” Ayu membanting ponselnya ke kasur lalu menutup mukanya. Mengambil bantal untuk menutup mukanya dan berteriak tertahan. Tangannya memukul-mukul kasur sekuat tenaga.

“Hei, kenapa?” Aku tak tahan lagi.

“Kesel banget sama kakakku. Enak b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status