Share

Bab 59 : Serangan Penuh Amarah

Matahari semakin naik, bersinar menandakan hari sudah tak lagi malam, dan langit juga sudah mulai menunjukkan hamparan birunya.

Tepat di sebuah lapangan luas, arena bertarung milik Sekte Awan Giok, 2 makhluk berbeda jenis berdiri saling berhadapan.

Arena bertarung yang telah lama terbengkalai, dan arena yang tak pernah lagi digunakan setelah bertahun-tahun ditinggalkan, sebentar lagi akan kembali terpakai.

2 makhluk berbeda jenis tersebut tak menunjukkan pergerakan yang berarti. Keduanya hanya diam sembari menatap satu sama lain.

Angin berhembus pelan, menerbangkan ujung pakaian yang dikenakan Tianlan. Helai rambutnya yang panjang juga ikut terbawa angin, sedikit anak rambut menutupi sebagian wajahnya. Matanya menyipit pelan saat anak-anak rambut tersebut mengenai ujung matanya.

Tianlan menatap tajam ke arah makhluk berkepala kerbau di depan sana. Ia tidak boleh bertindak gegabah, saat ini Iblis itu sedang berada pada kesadaran manusia, Iblis itu akan menjadi jauh lebih cerdas da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status