Share

Bab 28.B

"Turunin dong, Mas," bisik Naura, ia pun tak kalah maulu dari suaminya.

"Ah engga, kata siapa." Feri menurunkan sang istri dari gendongan.

Bu Nisya hendak berbalik pulang tapi ingat di jalanan sedang macet, terpaksa ia duduk di sofa.

"Lanjut aja, biar Mama di sini istirahat dulu." Bu Nisya senyum-senyum.

"Lanjut ngapain, orang kita lagi becandaan iya ga, Yang?" Feri melirik istrinya.

Duh malu banget

"Iya beneran, Ma. Aku buatin minum dulu ya." Naura segera ke dapur."

"Loh kok ke situ, Yang, dapur 'kan di sana," sahut Feri saat melihat istrinya salah jalan.

Naura menepuk jidat, gara-gara kepergok mertua ia mendadak pikun.

"Oh iya iya." Ia hanya bisa terkekeh sedangkan Bu Nisya mesem-mesem sambil geleng-geleng kepala.

Bahagia sekali melihat anak mantunya bahagia, tak lama Jeni masuk.

"Eh ada Kak Jeni juga, ayo duduk, Kak." Ajak Naura dengan ramah.

Perempuan yang belum memiliki anak di usia pernikahan ke enam tahun itu pun sibuk melihat-lihat isi rumah Dara.

Perabotannya belum lengkap,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status