Christina tertegun. Jangan-jangan ... orang yang menunggunya adalah ....Hannes menatap Christina dengan tatapan curiga, tapi dia tidak berusaha untuk menyembunyikan apa pun. Sebaliknya, Hannes malah menceritakan semuanya kepada Christina.Setelah mengetahui semuanya, akhirnya Christina bersedia naik ke kapal Hannes dan pergi bersamanya.Di sisi lain.Pengawal Willis telah mencari sedalam beberapa ratus meter, tapi mereka tak kunjung menemukan jasad Tori. Mereka kembali mencari sekali lagi dan masih tidak menemukan apa-apa. Akhirnya, mereka pun pergi dan terpaksa menyerah.Sesaat armada Willis pergi, sebuah kapal militer berlogo Angkatan Laut Negara Sanggola berlayar mendekat. Kedua teman Wallace berdiri di atas sambil menatap laut yang luas. Ekspresi mereka terlihat sangat cemas. "Di mana mereka? Apakah Wallace tertangkap oleh pengawal Willis?""Kita datang terlambat ...." Mereka berdua saling bertatapan dan merasa bersalah.Seharusnya mereka bergerak lebih cepat dan tidak membuang-bu
Tori tidak menghiraukan ucapan Wallace dan hanya tersenyum dingin. Saat menoleh ke samping, dia melihat "Christina" yang sedang berbaring. Sepertinya Christina pingsan.Seketika, Tori kembali memandang Wallace, lalu berkata dengan serius, "Tolong aku ...."Tanpa menunggu jawaban Wallace, Tori menatap Christina dan berkata, "Tolong bawa dia kembali ke ibu kota. Ingat, dia harus tiba sebelum tanggal 28. Sebagai gantinya, aku tidak mau merepotkan kalian. Tinggalkan saja aku di sini."Wallace memelototinya sambil berkata dengan tegas, "Aku akan membawa kalian!"Tori menatap Wallace selama beberapa saat, lalu tertawa. Namun, tertawa malah membuat luka tembakan di perut Tori semakin berdarah. Begitu melihat darah yang mengalir semakin deras, Wallace pun menahan erat perut Tori.Tori terlihat acuh tak acuh dan berkata, "Wallace, kenapa kamu mengkhawatirkanku? Apakah kamu menyukaiku?"Tatapan Wallace terlihat sangat serius. Tiba-tiba, dia mengamati Tori dan bertanya, "Apakah banyak orang yang
Di ibu kota.Setelah kembali dari Kota Hanggola, Robert langsung mendapatkan kabar dari Hannes bahwa dia telah menemukan Christina dan sedang di dalam perjalanan pulang.Hal pertama yang dilakukan oleh Robert adalah memberi tahu kabar baik ini kepada Suzy."Baguslah. Sekarang kita bisa menantikan pernikahan yang akan dilangsungkan satu minggu lagi dengan tenang." Suara Suzy terdengar lega dan santai.Sebelumnya, setiap hari Suzy selalu khawatir. Seandainya Christina tidak ditemukan, bagaimana pernikahan akan berlangsung?Akhirnya, Suzy bisa meletakkan kekhawatirannya dan bernapas lega. Dia menggenggam ponsel, lalu berkata dengan girang, "Selagi masih ada waktu, aku harus mempersiapkan hadiah pernikahan untuk Joris.""Em, aku saja yang menyiapkannya," jawab Robert, lalu menimpali, "Kita berdua cukup memberikan satu hadiah."Setelah tertegun sejenak, Suzy baru menyadari. Robert menyarankan untuk memberikan satu hadiah bukan karena pelit, tetapi karena mereka adalah satu keluarga.Suzy te
Setelah Nolan berjalan agak jauh, tiba-tiba Billy teringat sesuatu dan segera mengejarnya."Pangeran, utusan Negara Prihanda akan tiba dua jam lagi. Katanya, putri Negara Prihanda juga ikut datang. Raja meminta Anda untuk menyambut mereka," kata Billy.Begitu mendengar ucapan Billy, Nolan sangat terkejut. Dia menoleh dan memelototi Billy. "Apa katamu? Kenapa aku tidak tahu?"Billy menunduk kebingungan, dia berusaha untuk menghindari tatapan Nolan. "Mungkin ... Raja ingin memberikan Anda kejutan."Kejutan?Nolan tersentak dan membelalak. "Kejutan?! Dia justru ingin menakut-nakutiku."Nolan baru bernapas lega setelah berhasil memisahkan Joris dari Christina yang palsu dan jelek, tapi sekarang malah datang masalah yang baru.Nolan pernah mendengar rumor yang beredar mengenai penampilan putri tersebut. Seketika, Nolan merasa sesak napas saat membayangkannya. Gila, 100 kg?!"Aku tidak mau, kamu saja yang pergi menyambut mereka," jawab Nolan.Nolan menjawab dengan ketus, lalu langsung pergi
"Ayah, tadi ...," gumam Nolan.Tanpa menunggu Nolan menyelesaikan kalimatnya, Charles langsung menyela dengan dingin, "Bukankah seharusnya kamu sedang pergi menyambut Putri Negara Prihanda? Kenapa belum pergi?"Raut wajah Charles terlihat dingin. Tanpa sungkan-sungkan, dia memperingatkan, "Meskipun negara kecil, Prihanda terletak di persimpangan Benua Timur dan Barat yang selalu menjadi sengketa. Kita membutuhkan negara mereka untuk mengatasi monster yang datang dari barat. Pernikahanmu dan Putri Negara Prihandra akan memengaruhi stabilitas hubungan kedua negara."Nolan mengerutkan alisnya. "Tapi Ayah .... Putri Negara Prihanda sangat gendut."Putri Negara Prihanda bernama Shaleta Manesh. Berdasarkan rumor yang beredar, dia memiliki tubuh yang gemuk dan wajah yang jelek."Aku tidak peduli! Kamu tetap harus menikahinya!" Charles memelototi Nolan, nada bicaranya terdengar sangat marah. "Pernikahan ini bukanlah permainan. Kamu harus memperlakukannya dengan baik. Mengerti?"Nolan menundukk
Sesaat mendengar ucapan Suzy, Robert agak terkejut dan tidak menyangka.Robert menatap Suzy dengan penuh kekaguman, lalu memujinya tanpa ragu, "Istriku memang hebat!"Tiba-tiba, senyuman Suzy menjadi kaku. Dia menatap Robert dengan keheranan dan bertanya, "Robert, kamu memanggilku apa?""Istriku!" Robert menjawab dengan santai, lalu menjelaskan, "Cepat atau lambat, kamu akan menjadi istriku. Jadi, tidak ada salahnya aku memanggilmu seperti itu. Oh iya, bagaimana kalau kamu juga memanggilku dengan sebutan suami?""Jangan mimpi!" Suzy memelototi Robert dengan kesal. Seketika, wajahnya langsung memerah dan malu.Robert tidak berkata apa-apa, dia hanya memalingkan wajah sambil tersenyum.Untuk mencairkan suasana, Suzy pun mengganti topik pembicaraan. Dia menunjukkan ekspresi yang serius untuk menutupi rasa malunya. "Ada satu hal yang harus aku beri tahu.""Katakan!" jawab Robert sambil berpose serius."Ivan bilang, kondisi Nenek sudah membaik setelah operasi. Setiap organ tubuh juga berfun
Sikap Angela yang berlebihan menyiratkan dengan jelas isi pikirannya.Robert melirik Suzy, tapi raut wajah Suzy terlihat sangat datar, seolah-olah semua ini tidak ada hubungannya dengan dia.Robert menarik kembali tatapannya. Dia menatap Angela selama beberapa detik sambil berpikir.Setelah merenungkannya sejenak, Robert mengacuhkan ajakan Angela untuk berjabat tangan, lalu melangkah maju dan berbicara dengan santai, "Kapan kita pernah bertemu?" Angela tertegun sambil membelalak. Dia marah dan panik karena mengira kalau Robert benar-benar sudah lupa. Namun, dia sadar, dia tidak boleh bertindak gegabah.Angela memaksakan diri untuk tetap tersenyum dan mengingatkan, "Kita pernah bertemu saat bermain ski. Waktu itu kamu sedang berendam di ruangan VIP. Pak Robert, aku bernama Angela Zhang."Tiba-tiba, Robert mengangkat wajahnya dan berkata, "Oh, ternyata putrinya Pak Hugo. Maaf, aku tidak memperhatikan wajahmu."Angela tersentak, dia tidak bisa berkata-kata ....Tidak memperhatikan? Maksu
Robert menatap Hugo dengan serius. "Bagaimana kalau aku menginginkan lebih daripada posisi direktur?"Hugo tercengang, lalu disusul dengan suara tawa. "Hahaha. Hanya posisiku dan Canelius yang berada di atas ketiga direktur. Canelius adalah wakil ketua kamar dagang. Jangan-jangan ... kamu menginginkan posisi Canelius?"Robert hanya tersenyum kecil sambil mendengarkan Hugo yang menambahkan, "Hal itu bukanlah perkara yang mudah. Bagaimanapun, dia adalah wakil ketua dan telah mengabdi selama bertahun-tahun. Kalau begitu datang aku langsung memberikan posisi Canelius kepadamu, anggota yang lain pasti tidak akan menerimanya. Apalagi, kamu juga tahu bahwa aku dan Canelius bersahabat ....""Pak Hugo tidak perlu cemas." Robert menyela Hugo yang tampak kebingungan, lalu tersenyum dan berkata, "Aku hanya bercanda."Kemudian, Robert melanjutkan, "Aku akan bergabung.""Wah, baguslah!" Hugo langsung menjabat tangan Robert dengan bersemangat. "Dengan bergabungnya Pak Robert, aku yakin, kamar dagang