"Andre, kamu serius?" Suzy mengalihkan tatapannya kepada Andre."Apakah aku kelihatan bercanda?" Andre menjawab dengan dingin, lalu membuka rekaman video yang lain. "Ini rekaman yang aku dapatkan di arena gladiator. Sepertinya kamu sangat mencemaskan pria ini?"Suzy mengerutkan alis sambil menjawab dengan tenang, "Dia adalah orang negara Sanggola, sama seperti aku. Aku tidak mengenal dia.""Kamu kira aku sama seperti Elizabeth yang bisa dibohongi dengan mudah?" Andre menekankan ucapannya dan menatap Suzy dengan tajam. "Kamu pilih sendiri, mau mengaku atau jangan sampai aku menangkap pria itu dan memaksanya bicara. Jika itu terjadi, kamu juga bakal ikut menderita."Suzy tersenyum kecil, dia sama sekali tidak merasa terancam. "Terserah kamu saja. Aku tidak mengenal dia."Melihat Suzy yang keras kepala, Andre pun mengancamnya, "Sebentar lagi Elizabeth akan meninggalkan pulau. Setelah dia pergi, aku ingin lihat siapa yang dapat melindungimu."Setelah selesai bicara, Andre mendengus dingin
Suzy berpura-pura tidak melihat reaksi Lukito, dia lanjut berkata, "Andre, Jacques, Elizabeth, kamu mendengarkan mereka semua. Oleh sebab itu mereka merasa bisa memerintahmu seenaknya."Lukito terdiam, ucapan Suzy bagaikan gunting yang memotong belenggu di hatinya.Lukito sudah lama bekerja di pulau ini, bahkan dia datang bersama Jacques dan yang lainnya. Namun pada akhirnya Bos Besar menyuruh Jacques untuk mengurus arena gladiator, Andre mengurus pelelangan, sedangkan Lukito hanya menjadi kepala pengawal.Meskipun Lukito memerintah ratusan orang, semua atasan memerintahnya sesuka hati. Lukito tak berdaya, dia harus mendengarkan perintah mereka semua."Pikirkan baik-baik, di antara ketiga orang itu, siapa yang bisa memberikanmu keuntungan paling besar?"Kalau berbicara kekuatan, tidak ada yang bisa menandingi Jacques. Dia memimpin puluhan mutan yang kuat.Kalau berbicara kekayaan, tentu Andre adalah yang paling kaya. Bagaimanapun dia mengelola pelelangan.Namun kedua orang itu selalu m
"Terima kasih," jawab wanita itu dengan suara serak.Suzy tersenyum lebar sangat mendengar jawabannya. "Apa katamu?"Hanya manusia normal yang bisa mengucapkan terima kasih! Berarti kondisi psikis wanita ini sudah kembali normal?Suzy menatap cairan obat yang dipegang, apakah obat ini sungguh bisa menyelamatkan para mutan?Kakek Ambar pasti senang mendengar berita ini. Suzy berusaha menahan gejolak kegembiraan, lalu lanjut menyuntikkan obat ke setiap mutan. Semoga mereka semua dapat segera pulih.Suzy masih ingin berbicara dengan wanita itu, tetapi wanita itu terlihat lemas dan kelelahan. Bahkan untuk mengucapkan terima kasih pun memerlukan energi yang besar.Tak berapa lama, wanita itu menyebutkan kata dokter, seperti ingin memanggil nama Suzy.Suzy tidak ingin memaksa wanita ini. "Pelan-pelan, jangan dipaksa. Istirahat dulu saja."Setelah bicara, Suzy kembali ke meja kerja dan lanjut melakukan penelitian. Suzy membelakangi wanita itu. Dia tidak melihat bahwa wanita yang telah pulih i
Meskipun Jacques dan Elizabeth memang sering bertengkar, Suzy merasa ada yang aneh dengan masalah ini. Kalaupun Jacques sangat membenci Elizabeth, dia tidak mungkin sampai berani membunuh.Suzy yakin, ada sesuatu yang tidak beres.Sesampainya di lokasi, Suzy langsung bisa menebak apa yang telah terjadi saat melihat pria paruh baya yang mengenakan topeng.Suzy melirik Kakek Ambar sekilas, lalu menoleh ke arah Andre yang sedang berjalan mendekat."Cepat, selamatkan Elizabeth! Kalau kamu tidak bisa menyelamatkannya, kamu akan mati bersamanya!" Suzy merasa agak tertekan menghadapi tekanan yang diberikan Andre.Tampaknya kematian Elizabeth berpengaruh besar pada rencana mereka.Suzy beranjak ke samping tidur. Saat melihat wajah Elizabeth yang memucat, Suzy memeriksa denyut nadinya selama beberapa saat."Detak jantungnya sudah berhenti." Suzy menggelengkan kepala, lalu menatap Jacques yang tampak gugup. "Kamu membunuh Nyonya?"Sesaat mendengar tuduhan tersebut, Jacques langsung memelototi Su
Andre menatap Suzy dengan ekspresi datar. "Kamu memiliki kemampuan medis yang tinggi. Setiap hari kamu juga memberikan pengobatan kepada Elizabeth."Jacques langsung menimpali, "Benar! Tadi aku dan Elizabeth hanya mengobrol, tapi tiba-tiba dia mengamuk dan memakiku. Karena kesal mendengarnya, aku mendorongnya."Suzy tertawa mendengarnya. "Elizabeth tidak boleh stres. Setiap memberikan pengobatan, aku selalu menyuruhnya untuk menenangkan diri. Jacques, kamu pasti mengatakan sesuatu yang membuatnya emosi."Jacques memelototi Suzy. "Aku hanya berpesan kepadanya untuk mematuhi perintah Bos Besar. Aku tidak mengatakan apa-apa.""Semuanya hanya ucapanmu sendiri, tidak ada yang tahu kebenarannya." Sekarang Elizabeth telah tiada, tampaknya Andre yang berkuasa."Tuan Andre, Nyonya Elizabeth telah tiada. Kalau kamu meminta penjelasan dariku, sayangnya kamu salah orang. Aku adalah dokter yang diundang oleh atasanmu. Dia mengandalkanku untuk meneliti obat yang diminta. Kalau membunuhku, bagaimana
Selain kesal, Lukito juga merasa tidak berguna. Dia tidak berdaya saat Andre memutuskan secara sepihak untuk menghabisi ketiga pengawal Lukito.Suzy mengamati Lukito, lalu menarik kembali tatapannya dan memerintahkan keempat pengawal yang ditinggalkan Andre untuk berjaga, "Tolong bantu aku. Pindahkan jasadnya ke sofa."Awalnya para pengawal enggan, tetapi Kakek Ambar pun angkat bicara, "Lakukan sesuai perintahnya. Kalau dia gagal, takutnya semua orang yang di ruangan ini tidak akan selamat."Sesaat mendengar ucapan Kakek Ambar, dua orang pengawal langsung bergerak untuk memindahkan jasad tersebut. Di saat bersamaan, Suzy dan Kakek Ambar menyerang ke keempat pengawal secara persamaan. Mereka sangat kompak, satu orang melumpuhkan dua orang.Sekarang, di kamar hanya tersisa Lukito seorang.Kakek Ambar ingin menghabisi Lukito, tetapi Suzy mencegatnya."Ka-kalian mau apa?" Lukito ketakutan melihatnya.Suzy berjalan ke depan Lukito dan menjelaskan dengan sabar, "Lukito, jangan takut. Aku ing
Lukito terkejut mendengar nama yang disebutkan Ambar. "Tetua, apa katamu? Adipati Stanson?""Ini ...." Ambar berlagak seolah keceplosan.Suzy langsung menimpali, "Tidak apa-apa, Lukito berpihak kepada kita. Beri tahu saja kepadanya."Di tengah kebingungannya, Suzy kembali menghasut Lukito. "Bos besar adalah Adipati Stanson, petinggi Negara Filic. Saat diundang ke sini, Adipati berjanji akan menjadikanku sebagai salah satu pengurus bila aku berhasil menciptakan obat yang diminta."Lukito terlihat ragu-ragu. "Tapi sebelumnya kamu ...."Suzy tahu apa yang membuat Lukito curiga. Dia menjelaskan sambil tersenyum, "Selain melakukan penelitian, aku juga harus memastikan apakah Jacques dan Andre mencurigakan. Agar tidak ketahuan, aku tidak boleh terlalu angkuh. Kalau begitu datang langsung menunjukkan identitas asliku, mereka berdua tidak akan menunjukkan sifat aslinya.""Andre dan Jacques adalah pengkhianat. Kalau kamu bersedia memberantas kedua pengkhianat itu, aku yakin Adipati akan memberi
"Kakek punya rencana sendiri, kamu tidak perlu cemas." Robert melepaskan tangan Suzy dan berjalan ke arah laboratorium.Suzy mematung di tempat. Dia bergegas mengejar Robert dan bertanya, "Apakah kematian Elizabeth berhubungan dengan kamu?""Harusnya Kakek yang melakukannya," jawab Robert tanpa memalingkan wajah."Pantas saja di tubuh Elizabeth ada bekas darah salamander." Saat memeriksa Elizabeth, Suzy menyadari luka yang ada di ujung jari Elizabeth.Sesampainya di laboratorium, Suzy bergegas mengemas barang-barangnya dan membuka sangkar yang mengurung para mutan."Hati-hati!" Robert terkejut melihat Suzy yang membuka sangkar.Namun tidak disangka, para mutan tidak menyerang Suzy. Sebaliknya, mereka malah kelihatan sangat senang, seolah telah mendapatkan kebebasan.Melihat perubahan sikap para mutan, Robert langsung menatap Suzy."Obat yang aku teliti hampir selesai," Suzy menjelaskan dengan singkat.Kemudian Suzy menatap para mutan dan berkata, "Sekarang ada masalah besar, mereka tid