Share

Benar-benar Marah

Manan berjalan menuju kamarnya saat, memutar kenop pintunya ia baru tahu bahwa pintu terkunci dari dalam, ia pun menghembuskan nafasnya. "Ia benar-benar marah,' pikirnya tentang Safia.

Pria itu pun membalikan badannya dan berjalan menuruni tangga menuju ruangan kerjanya ia akan bermalam di sana, 'Ya, beginilah kalau cewek sedang marah pasti akan mengunci kamarnyq,' gerutunya dalam hati.

Manan masuk kedalam dan berjalan ke ruangan privasi lalu merebahkan dirinya ke ranjang, ia masih berfikir tentang apa yang dilakukan Suster Rida barusan padanya. Ia harus terus mengamati suster itu mulai sekarang ia tidak mau salah mengambil keputusan, dan akan membiarkan Safia bersama anak-anaknya saat suster Rida tidak ada di rumah dan sedang bertugas.

Waktu berjalan dengan cepat malam berganti pagi, saat menjelang subuh Manan mengetuk pintu kamarnya.

"Safia, tolong buka semua pakaianku ada di situ, dan aku harus berangkat pagi-pagi karena ada meeting!" teriaknya pada wanita itu sambil menggedor-gedo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status