Share

Bab 49. Perintah

Sepanjang malam sampai pagi menjelang, tak ada ucapan yang keluar dari mulut Audi selain jawaban atas pertanyaan yang Darren ajukan. Selebihnya, perempuan itu lebih banyak diam dan mengurung diri.

Sebenarnya Darren menyadari itu, tetapi ia memilih membiarkan aksi tutup mulut sang istri dibanding harus menyerah dengan bersikap lembek padanya.

Entah mengapa, ia tiba-tiba kembali menjadi Darren yang kemarin, kembali angkuh dan egois.

Tapi, sepertinya hal itu terjadi sebab kehadiran Surya yang mana sosok lelaki itu sedang ia curigai memiliki ketertarikan pada istrinya. Pertemanan yang terjadi sejak keduanya masih kecil, membuat rasa tak senang mulai menghinggapi. Darren cemburu, tetapi ia tidak mau mengakui itu.

"Ada berapa agenda kita di luar hari ini?"

Saat ini Darren sudah duduk di meja makan. Bersama Audi yang masih banyak menunduk dan menikmati sarapan dalam diam, juga Zain yang pagi itu diminta Darren untuk datang.

"Satu saja jam tiga sore nanti," jawab Zain yang pagi itu juga i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status