Share

23. Dia Membuatku Resah Tak Bertepi

***

“Bagaimana puasa di Tokyo?” tanya Aisyah.

“Sedikit agak berat karena waktunya lebih lama dan puasa kali ini bertepatan dengan musim panas. Tapi yang lebih membuat sedih itu karena ini adalah puasa pertama yang jauh dari keluarga,” jawab Gadis.

“Memang agak berat bagi yang pertama kali datang ke Jepang. Tapi semuanya tidak terasa berat karena di sini kita menemukan orang-orang yang baik. Dulu juga aku begitu, merasa sedih karena jauh dari sanak saudara,” ucap Aisyah. Lalu ia mengehela napas sejenak sebelum melanjutkan obrolannya. “Gadis, waktu itu maafkan aku ya! Aku enggak tahu tentang masalahmu. Maafkan aku kalau ucapanku itu membuatmu sakit hati.”

Gadis tersenyum. “Harusnya aku yang minta maaf sama kamu, Kak. Aku pergi begitu saja tanpa pamit dan mengucap salam. Harusnya aku menjawab pertanyaanmu bukan lari.”

“Aku yang salah. Aku langsung saja menanyakan hal yang pribadi di depan banyak orang. Harusnya kalau aku tanya ya hanya ada kamu saja. Maafkan aku ya!”

“Enggak masalah, Kak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status