Share

Bab 73 Cerai!

Dahi semakin mengerut di kulitnya yang tidak lagi kencang, tampak bagaimana raut wajahnya cukup khawatir. Ia takut jika apa yang direncanakan berakhir kegagalan. Sejak pagi, ia memilih menyendiri dan merenung di taman belakang. Sembari memandang tanaman hijau di depannya. Awan hitam menggumpal, sebentar lagi hujan turun, tak ada niat dalam hatinya untuk beranjak dari sana.

Kopi di cangkir telah tandas tak tersisa, tetap saja tak membuatnya hengkang. Kedua tangannya tertaut di atas meja, kembali menatap lurus gerombolan tanaman di hadapannya. Pikiran tak ingin tenang, pindah dari masalah satu ke yang lainnya. Raga diam, tapi tidak dengan isi kepalanya.

"Mas, nanti aku ingin dibangunkan taman kecil untuk kita bersantai ya? Aku ingin menikmati sore atau pagi hari dengan duduk santai."

"Apa kamu masih hidup di sana, Tini?" Senyuman simpul terbit tiba-tiba di bibirnya. "Sudah tidak lama bertemu, apa kamu masih sama seperti yang dulu?"

Pria itu terkekeh. "Apa mungkin wajah cantikmu masih s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status