Walaupun dimaki dan dihina semua orang, Yasmine tetap berdiri tegak di tempatnya.Dia menatap wanita hamil itu dengan teguh seraya berkata, "Aku jamin aku bisa menolongmu dan anakmu. Tolong percaya kepadaku."Wanita hamil itu pun menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.Dia tidak bisa mendengar ucapan orang lain lagi. Saat ini, dia bagaikan orang yang tenggelam di lautan. Dia hendak meraih potongan kayu terakhir untuk menyelamatkan nyawanya dan anaknya."Ya. Tolong selamatkan anakku, nggak masalah kalau aku mati." Wanita hamil itu bahkan tidak takut mati, apalagi bertaruh untuk kehidupan anaknya.Jantung Yasmine seketika berdetak kencang. Wanita ini mengabaikan nyawanya sendiri demi sang anak? Apakah ini yang dinamakan kasih sayang ibu?Dia tiba-tiba merasa perut bawahnya menjadi agak hangat. Ini pertama kalinya dia merasakan ada nyawa kecil yang berada di dalam perutnya."Omong kosong! Tuan, cepat hentikan istrimu!" teriak Qaila yang panik.Sang suami tentu tidak ingin istrinya menga
Yasmine dijemput oleh bawahan Paulus untuk kemari, tetapi tidak ada yang mengantarnya pulang setelah pesta berakhir. Mungkin, Paulus merasa kesal karena dia mempermalukan Keluarga Lingga barusan.Yasmine juga malas berurusan dengannya sehingga langsung berjalan ke luar.Tidak jauh dari gerbang kediaman tua, sebuah mobil Bentley putih edisi terbatas perlahan-lahan berhenti di sampingnya.Setelah pintu mobil dibuka, Leo segera turun.Dia mengenakan setelan berwarna putih. Sikapnya tampak sangat lembut, sementara wajah tampannya menyunggingkan senyuman ramah."Nyonya Yasmine, halo. Namaku Leo. Apa kita bisa berkenalan?"Yasmine pernah melihatnya.Pria ini adalah penanggung jawab Kompetisi Pengobatan Tradisional Literasi Kesehatan.Dengar-dengar, Leo adalah Tuan Muda Keluarga Mahendra yang merupakan keluarga bangsawan terbesar dengan latar belakang pengobatan tradisional di Kota Sulvan.Leo masih muda, tetapi keterampilan medisnya sudah sangat luar biasa. Selain itu, dia tidak sombong dan
Namun, dia sendiri sudah memutuskan untuk tidak menggugurkan kandungannya.Yasmine memegang perutnya, perasaannya benar-benar kacau sekarang.Setelah menutup pintu, ekspresi Carlos menjadi makin suram. Suhu di kamar menjadi makin dingin karenanya.Bahkan, Yogi yang sedang melakukan panggilan video dengannya gemetar ketakutan. Dia berkata dengan hati-hati, "Tuan Muda Carlos, sudah ada petunjuk tentang Keluarga Handoyo. Kemungkinan besar, akan ada anggota Keluarga Handoyo yang ikut serta dalam semifinal kompetisi besok."Carlos langsung memerintah, "Ubah rencana besok, kita akan pergi ke kompetisi itu."....Di Kediaman Keluarga Bahar.Ketika melihat Qaila pulang, Raisa buru-buru menghampiri untuk bertanya, "Qaila, aku dengar ada wanita hamil yang kritis di pesta malam ini. Gimana? Kamu nggak ketahuan, 'kan?"Qaila langsung kesal setelah mendengarnya.Dia pun memaki, "Yasmine si jalang itu merebut pusat perhatian dariku. Dia menyelamatkan wanita itu dan anaknya! Tapi, nggak ada gunanya.
Keringat dingin mengalir di pipi Henry. Dia berusaha keras menunduk, tetapi kepanikan ini membuat tubuhnya tak kuasa gemetaran.Di sisi lain, Qaila gugup hingga kakinya lemas. Dia hampir tidak kuat berdiri lagi dan ingin duduk di lantai.'Apa mungkin Carlos mengenali Henry? Nggak, nggak mungkin. Ibu sudah membuat penyamaran untuk Henry. Dia nggak akan bisa dikenali semudah itu!' batin Qaila.Kemudian, dia memberanikan diri untuk berbicara sambil berpura-pura tenang."Carlos, aku kira kamu sibuk, makanya nggak mengundangmu. Kenapa kamu datang?"Carlos menatap Henry dengan sorot matanya yang tajam. Bukannya menjawab, dia malah bertanya balik, "Siapa dia?" Dia tidak pernah melihat orang ini di sisi Qaila sebelumnya. Hanya saja, orang ini malah terlihat sedikit familier baginya, tetapi entah di mana mereka pernah bertemu.Jantung Qaila hampir copot saking gugupnya. Dia pun menjawab dengan tidak yakin, "Dia ... manajer baruku.""Oh ya?" sahut Carlos yang sepertinya tidak percaya.Tatapannya
Saat ini, seseorang tiba-tiba menepuk bahu Yasmine dengan ringan.Terdengar suara halus seorang pria. "Jangan pedulikan dia. Penampilan nggak menentukan kecantikan seseorang. Kecantikan sejati berasal dari hati."Yasmine segera menoleh, lalu mendapati Leo yang tersenyum lembut.Pria ini benar-benar berhati lembut karena bisa menghiburnya pada saat seperti ini.Yasmine juga tersenyum sambil membalas, "Aku hanya peduli, apakah keterampilan medisku bisa menang darinya atau nggak."....Pukul 21.00 lewat.Yasmine tiba-tiba mendapatkan pemberitahuan untuk mengambil formulir di kamar Qaila. Dia pun terpaksa bangkit dari ranjangnya.Setelah menaiki lift sampai ke lantai paling atas, dia mengetuk pintu presidential suite itu. Seketika, aroma yang sangat menyengat menerpa, membuat Yasmine ingin sekali bersin.Di lantai, terlihat pula kelopak bunga mawar berwarna merah yang tersebar sampai ke area meja makan.Di atas meja itu terdapat bunga mawar berbentuk hati yang besar dan lilin aromaterapi.
Saat ini, kompetisi akan segera dimulai.Yasmine khawatir penangkapan ini akan gagal sehingga sengaja menunggu Carlos di pintu masuk lokasi kompetisi. Tidak berselang lama, Carlos akhirnya tiba.Dia berpakaian dengan sangat rapi dan tampak berkarisma. Tidak peduli berapa kali bertemu, siapa pun akan terpesona melihatnya."Tuan Muda Carlos. Aku melihat …," kata Yasmine sambil buru-buru menghampiri."Carlos." Qaila menyusul dari belakang, lalu merangkul lengan Carlos dengan mesra sambil bertanya, "Ada apa?"Carlos menatap Yasmine dengan dingin karena menunggu penjelasan berikutnya.Namun, Yasmine tidak bisa melontarkan kata-katanya lagi.Jika mengungkapkan identitas Henry di depan Qaila, wanita ini pasti akan mencurigai identitasnya. Dengan begitu, Yasmine pun tidak akan bisa lanjut berpartisipasi dalam kompetisi lagi.Setelah berpikir sejenak, Yasmine bertanya, "Apa aku boleh berbicara berdua denganmu?"Senyuman pada wajah Qaila seketika menunjukkan sedikit permusuhan. Dia merangkul len
Untungnya, dia berhasil menemukan Henry di antara kerumunan!"Henry!" teriak Yasmine. Kemudian, dia menyerbu ke depan untuk meraih lengan Henry.Wajah Henry sontak memucat. Dia menatap Yasmine dengan tercengang seraya membatin, 'Sial, aku sudah mau naik kapal, kenapa wanita ini tiba-tiba datang?'Henry yang ketakutan segera mengempaskan tangan Yasmine. Selanjutnya, dia berbalik dan kabur."Berhenti!" bentak Yasmine sambil buru-buru mengejarnya.Keduanya pun saling mengejar hingga akhirnya menjauh dari dermaga. Setelah berlari sangat jauh, Yasmine berhasil menyusulnya di tepi pantai. Dia langsung menggunakan jarum perak untuk melumpuhkan Henry.Henry pun tergeletak di tanah dengan lemas. Dia memelototi Yasmine dengan kesal."Yasmine, apa kamu nggak memikirkan hubungan kita selama 5 tahun itu? Kamu begitu ingin membunuhku?" tanya Henry."Heh! Memikirkan hubungan kita?" Yasmine menyahut dengan nada menyindir, "Waktu kamu menyewa orang untuk membunuhku, kenapa nggak memikirkan hubungan kit
Qaila merasa sangat bersalah hingga tidak tahan lagi. Keringat dingin bahkan mengalir makin deras.Berbagai macam pikiran terus bermunculan di benaknya.Setelah bertemu Henry nanti, pria ini pasti akan melaporkannya. Dengan begitu, citra baiknya akan hancur di hati Carlos.Jika berterus terang kepada Carlos sekarang, apakah Carlos akan menoleransinya?Apakah dia akan punya kesempatan untuk dimaafkan?Dengan berharap memiliki keberuntungan seperti ini, Qaila yang terus bergumul dalam hatinya akhirnya memberanikan diri untuk mengaku, "Maafkan aku, Carlos. Aku sudah membohongimu. Sebenarnya, aku dan ...."Bam!Tiba-tiba, terdengar suara benturan yang kuat. Seseorang tertabrak hingga terpental dan menghantam tanah dengan keras.Darah seketika memercik dan berlumuran di tanah.Adegan ini terlihat sangat mengenaskan dan menyeramkan.Korban yang ditabrak hingga wajahnya hancur jelas adalah Henry. Qaila mengenali wajahnya dengan sangat baik.Dia ... dia mengalami kecelakaan!Carlos juga memper