Share

BAB 89 - PERMUSUHAN SENGIT

Keesokan paginya sesuai janji, Marvin sudah menunggu di depan rumah untuk menjemput Ayesha. Sebelum berangkat ke kantor, mereka mengantarkan Arzen ke sekolah lebih dulu.

“Maafkan sikap Arzen yang dingin,” ucap Ayesha setelah sang putra turun dari mobil.

“Aku paham.” Marvin tersenyum hingga wajahnya terlihat begitu teduh.

Ayesha memilih memalingkan wajah, tiba-tiba dadanya terasa sesak karena terus berdebar dengan keras. Tanpa sadar tangannya mengusap dada pelan, membuat Marvin yang ada di sebelah mengernyit heran.

“Kamu kenapa?”

“Nothing.”

Ayesha meminta diturunkan seratus meter sebelum sampai di kantor, ia tak mau ada gosip lagi yang membuat namanya buruk.

“Tidak akan ada yang akan membicarakanmu, Ayesha.”

“Tepatnya belum, karena kompor meleduk tidak a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status