Ke empat pangeran pun mulai berangkat untuk mencari kristal naga bersadarkan petunjuk yang telah paman pertama berikan. Ke empat pangeran melewati pintu gerbang kota flower bersama-sama. Pergi bersama kuda kesayangan mereka dan tidak lupa membawa peta petunjuk yang telah diberikan paman pertama pada mereka. Sembari berkuda, Kim menunggangi kudanya mendekati ketiga brother. “Brother, aku akan mengambil arah yang berbeda. Kita akan bertemu lagi di jalan nanti” ucap Kim. “Kamu mau kemana, Kim?” tanya Kazame. “Ya, aku harus mengurus sesuatu sebelum pergi” jawab Kim yan kemudian mengalihkan arah tujuannya. Kim segera memacu kudanya secepat mungkin untuk segera tiba di tempat tujuan sebelum menjelang sore. Keberadaan An, Apa yang telah kulakukan bersamanya terlihat gila, ya tetapi inilah hubungan ini. Kembali mengenakan pakaian, dan segera keluar dari kamar ini dengan ciuman akhir yang mesra. Aku berjumpa dengan Aresha begitu diriku keluar kamar ini. She segera mendekati diriku, dan
Tidak lama kemudian, aku telah selesai melakukan tugasku. Aku pun mulai mengangkat obat-obatan dan perban, aku melangkah pergi meninggalkan pria ini. Akira duduk di kasurnya, he tertunduk dan entah apa yang he pikirkan. “Sayang, kenapa kamu membagi cintamu? Aku melihatmu, dalam benakmu, kamu sama sekali tidak ingin melakukan ini, ya kan?” ucap Akira. Aku mendengar ucapan Akira menghentikan langkahku, aku terkejut he mengatakan hal itu. Aku menundukan kepala sesaat, menarik nafas panjang dan menoleh melihat ke arah Akira. “Aku tidak tahu, tetapi aku mencintai kamu. Akan kulakukan apapun untukmu, aku tahu ini di dunia novelku sendiri dan pria itu tidak tahu apapun soal diriku. Aku tahu kamu hanya ingin membuat perdamaian di dunia ini tetapi orang lain sulit menerimanya. Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak keberatan membagi cintaku hanya untuk menjaga kedamaian itu. Sekarang tetap wujudkanlah mimpimu, jika adanya diriku tidak membawa perdamaian itu akan lebih baik aku pergi” ucapku ya
Burung gagak hitam telah tiba di istana, dan hinggap di lantai lalu berubah menjadi manusia, yakni seorang pria dengan baju baja dan pedang di punggungnya. Pangeran Yasashi sedang bersama Raja Akira yang duduk di kursi kebesarannya. Raja Akira telah sembuh dari lukanya, kesembuhan dirinya di luar dugaan dan itu semua berkat darah gadis yang he cintai dan saran Aresha yang memaksanya untuk menghisap darah gadis itu. Ya, ketika Akira terluka parah Aresha hanya dapat mengobati luka luarnya dengan cepat tetapi luka dalam itu perlu waktu karena serangan pedang perak yang menusuk tubuhnya. Aresha menyarankan untuk menghisap darah An karena Aresha memiliki sesuatu prasangka akan gadis ini bukan gadis biasa. Tetapi saran Aresha ditolak oleh Akira, Aresha tidak menerima penolakan itu dan dirinya sendiri menjemput An dengan memainkan sandiwara. “Hormat, tuan muda Yasashi. Saya ingin melaporkan, desa vampire dekat perbatasan wilayah telah di serang pasukan manusia. Mereka adalah pasukan rahasia
Perbatasan wilayah vampire dan manusia. Raja Kayau-Kayau belum mengumumkan permusuhan tetapi telah melakukan pemberontakan yang membuat Raja Akira marah. Perbatasan masih dapat di lalui oleh manusia yang melintas keluar masuk dari wilayah. Kesempatan ini lah digunakan baik-baik oleh pasukan rahasia vampire. Mereka semua menyamar menjadi manusia dan membekali diri dengan ramuan yang sangat aman jika terkena perak. Kereta kuda membawa beberapa gadis di dalamnya dan beberapa pria berjaga di luar. Dari luar kereta terdengar suara tawa gadis-gadis berparas cantik. Ada empat gadis di dalam kereta ini dan ada dua pria yang mengawal kereta ini. “Kita akan bersenang-senang, aku sudah lama tidak seperti ini!” ucap seorang gadis dengan suara cukup keras. “Hai, rendahkan suaramu!. Bagaimana jika seorang pria mendengar ini, mereka akan membencimu. Kita memang akan bersenang-senang sampai pagi” jawab seorang gadis lainnya. “Oh ya maaf!” jawab gadis yang bersuara keras. Hingga tiba-tiba kereta
Sementara gadis lainnya menanyakan dimana ketua mereka, seorang prajurit menjawabnya. “Ketua kami telah pergi, besok pagi he akan segera kembali!” jawab seorang prajurit yang membuat keempat gadis tersenyum mendengarnya. Vera dan prajurit pergi ke semak-semak. Tempat yang sedikit gelap dan sunyi. Prajurit pun melepaskan pakaiannya dan melepaskan pedang di punggulnya. Lalu he duduk di bawah pohon dan Vera duduk di pangkuannya. “Apakah seperti ini nyaman untukmu?” tanya vera duduk dengan membuka kedua kakinya hingga tubuhnya tepat berada di tengah pria ini dan berhadapan. Vera mengangkat gaunnya hingga menutupi sebagian tubuh prajurit ini. Vera yang merasa tidak nyaman mengangkat tubuhnya dan kembali duduk hingga berulang kali yang tanpa sadar membuat gesekan pada bagian sensitif pria ini dan membuat mengeras. “Berhentilah seperti ini, kamu membuatku tidak tahan!” ucap pria ini. “Oh maaf, tapi aku merasa ada sesuatu yang keras di bawah!” “Tenanglah, itu hanyalah sesuatu yang besar
Perbatasan wilayah vampire dan manusia, Malam dan kegelapan masih menguasai tempat ini. Beberapa kereta kuda masuk dan keluar dengan bebas dari beberapa wilayah dan tempat. Target utama para vampire adalah desa yang tidak jauh dari perbatasan. Beberapa kereta kuda telah diarahkan pada target dan tempat tujuan. Kereta kuda membawa gadis-gadis cantik memasuki desa, dan beberapa pasukan prajurit kerajaan Kimimoon datang untuk berpesta. Mereka adalah prajurit di bawah kendali para vampire. Keadaan terasa aman dan baik-baik saja, semuanya berjalan seperti biasa dan tidak ada kejadian yang mencurigakan. Kereta kuda yang berbeda dari sebelumnya memasuki sebuah desa, kereta kuda ini membawa ke empat gadis cantik yang memikat semua laki-laki dengan aroma parfum mawar. Keempat gadis keluar dari kereta dan menanyakan penginapan di desa ini pada orang-orang. Saat itulah seorang pria dengan wajah meringis datang menghampiri. “Nona-nona yang cantik, saya dengar kalian mencari penginapan. Disini
Rose memperhatikan pria ini sesaat, pria ini memiliki tato di tubuhnya dan senjata tajam di yang diselipkan di pakaiannya. “Masuklah, letakkan saja diatas meja. Terima kasih banyak!” jawab Rose. Pria ini masuk dan meletakan makanan dan minuman ke atas meja, lalu mendekati Rose “ “Sama-sama nona, apakah nona tinggal disini sendirian?” “Ya, saya sendirian.” “Oh begitu, saya harap nona tidak keberatan soal suara yang berisik di bawah.” “Ya sebenarnya saya keberatan, apakah di bawah itu adalah bar semacam tempat hiburan malam?” “Ya saya pikir begitu, nyonya terpaksa membuka tempat ini demi kehidupannya” “Ya, saya harap she lebih memperhatikan penginapan ini.” “Memang ada apa dengan penginapan ini? Apakah nona merasa terganggu?” “Tidak juga, apakah kamu mau bicara dengan saya? Saya tidak ada teman, dan sister berada di rumah yang berbeda!” “Oh tentu saja, tidak masalah. Saya bisa menemani nona” “Ya, saya merasa senang jika begitu. Tolong letakan senjatamu keluar dari sini, saya
“Ya tentu saja menjemputmu, aku tidak mungkin membiarkanmu seperti ini. Naiklah ke punggungku, agar kita segera menyusul Pangeran Kim yang sedingin es bukan?” Aku tersenyum dan tertawa kecil, aku pun segera naik ke punggung Kazexian. Lalu menggendong belakangku dan berjalan. “Apakah aku berat?” “Tidak, tenang saja aku bisa menggendongmu. Tolong jangan membenci Kim, he tidak seperti itu!” “Ya, aku tidak membencinya jika kamu yang meminta.” “Kamu tahu, aku tidak suka kamu mengikuti perjalanan ini. Bukan karena aku membencimu, tapi perjalanan ini akan sangat berbahaya untuk gadis sepertimu. Karena itu aku tidak suka kedatanganmu.” “Ya maaf, aku tidak tahu perjalanan ini akan seperti ini. Kim tidak memberitahuku soal itu. Kazexian, aku tidak menyangka kamu yang sangat memperhatikanku. Terima kasih banyak sudah memperhatikanku” “Tidak masalah, aku harap kamu merasa nyaman di perjalanan ini. Jika kamu ada masalah katakan saja padaku, mungkin aku bisa membantumu.” “Ya, akan kuingat it