Share

Ketika Ada Kesempatan

“Kuharap ibu tidak benar-benar marah,” ujar Herdian, “Aku pun menepati janjiku untuk membeli makanan sesuai pesanan ibu.” Herdian Menyajikan makanan di atas meja makan yang sudah ia bersihkan sebelumnya.

“Ini baru yang namanya makan,” gumam Yana, ia mulai mencicipi makanannya.

Wanita itu menyantap makanan yang ia inginkan. Kali ini ia menikmati makan siang keduanya dengan lahap. Melihat Yana yang sedang makan dengan wajah bahagia, Herdian tersenyum. Ia merasa lega karena dapat menuruti permintaan ibunya meskipun bukan ia yang membelinya.

Semua makanan itu dibeli oleh Mirna. Beberapa barang seperti pakaian juga ia terima dari gadis kaya pilihan ibunya. Herdian mulai tergiur dengan kemewahan yang ditawarkan Mirna. Gadis itu pun berjanji untuk mengusulkan pada ibunya agar Herdian dapat bekerja di perusahaan keluarganya.

Tentu semua itu berkat kisah mengharukan yang diceritakan oleh Yana pada Mirna tentang kehidupan Herdian. Yana sengaja mengarang cerita yang dapat menyentuh hati M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status