12.29.Iring-iringan mobil patwal dan pejabat melewati mobil Diva. Gadis itu menyetir dengan kecepatan sedang, dia tak terlalu buru-buru hanya untuk bertemu dengan teman lama.Kita ketemu di plaza Indonesia aja, Diva.Iring-iringan patwal itu lenyap kini berganti dengan puluhan mobil, motor yang bergerak menyeruak menyebabkan kemacetan yang akan terus bertambah. Diva hanya bisa menarik nafas panjang resah, dia merasa terjebak. Kalau saja Naira bukan sahabat yang pernah menolongnya, dia tidak akan mau panas-panasan menyetir mobil dan macet hanya untuk bertemu dengannya.****Naira, memberi kode pada ibunya, Rania dan Kenzo saat Diva muncul. Dari kejauhan saja Diva sudah terlihat sangat cantik. Dia memiliki tubuh menjulang yang langsing, berkulit putih, rambut hitam legam, lurus dan panjang. Diva memakai crop top putih polos yang di padu dengan jeans berwarna biru muda, rambut hitam legamnya diikat ekor kuda hingga tulang selangkanya yang terpahat dengan sempurna terlihat jelas. Dan se
Dan Sunny masih memiliki daya tariknya sendiri. Pria keturunan amerika - jawa belanda itu memang sangat menarik. Mulai dari rahangnya yang terpahat dengan jelas, hidungnya yang tegas, bibir penuh dengan mata abu-abunya yang super seksi miliknya bisa melelehkan siapapun yang melihatnyaSunny akan mengingatkan kita dengan Michael Monroe pria berkulit gelap yang seksi itu. Dia memiliki tubuh tinggi menjulang, berotot, rambut ikal, kulit kecoklatan yang penuh dengan melanin. Semuanya itu adalah menjadi daya tarik sendiri, diantara semua daya tarik yang dia miliki.Dengan semua itu tak heran Sunny dapat meraih banyak penggemar yang dia sendiri tidak sangka-sangka. Dia bahkan makin disibukkan dengan kelas menulisnya, hingga tak sempat membayar hutangnya dengan Kaira. Mereka berdua benar-benar di landa oleh kesibukan yang semakin gila. Kaira bahkan sudah tidak pulang lebih dari dua bulan karena kesibukannya di USA, istrinya sedang menciptakan dan mengejar keajaiban.Mereka bahkan tak bisa me
Seorang pelayan datang dengan membawa daftar menu, Diva merasa ini adalah hal yang paling menakubkan, mimpinya menjadi nyata. Lunch bersama Sunny sesaat membuat otaknya terasa lumpuh, karena dia kejang oleh berbagai kenyataan yang tak bertolak belakang dari mimpi-mimpinya.“Diva Odelia Sagita, aku ngga nyangka kamu….”“Sudah secantik dan seseksi ini?” potong Diva dengan senyum paling manis yang dia punya.Sunny menggeleng dan tertawa. “Harus ku akui kamu memang sangat cantik seperti dulu dan ngga berubah sama sekali.”“Tapi tidka secantik Kaira istrimu, kan? Bagaimana kabarnya, aku dengar dia menanda tangani kerja sama dengan salah satu publishing yang ada di Amerika.”“Yes.”“What a life, she’s got everything. Job, famous, money and….”“And?”“And you.”“And me?”“Yes and you.” ucap Diva dengan penuh percaya diri.Ucapan Diva langsung membuat wajah Sunny tersipu, dia suka dengan kepercayaan diri yang tinggi dari gadis di hadapannya ini."Anyway, kenapa seorang top model datang kekela
Paris, FranceMusik, aroma patissier, cinta semuanya menyebar dari sebuah kota besar yang terlihat kecil bernama Paris.Kaira duduk di samping Antoine, translator tampannya ini benar-benar menggoda. Tapi bukan hanya Antoine, Kaira sedang di kelilingi oleh laki-laki tampan, ada Lucien yang akan mengubah novelnya ke dalam bahasa Prancis, Pierre, editor novelnya, Jean pria tua parlente bermulut sedikit pedas adalah salah seorang perwakilan dari publishing yang akan mnerbitkan novelnya dan terakhir ada Adam, pria bermata super biru yang pernah Kaira lihat adalah agen untuk novelnya.Setelah meeting yang tidak terlalu di ketahui oleh Kaira karena dia tidak mengerti bahasa Prancis, dia berjalan bersama Antoine menuju ke hotelnya.“Kenapa kamu ngga pindah aja ke apartemen yang aku rekomendasikan itu, Kai? Hotel akan sedikit mahal.”“Yes, over budget sebenarnya tapi aku nonton serial Emily in Paris and I think, orang-orang Prancis ngga akan ramah padaku yang ngerti bahasa Prancis.”“Mungkin
Jakarta. Sunny berdiri di depan kaca apartemen yang menghadap tepat ke jalan raya hanya dengan memakai kaus singlet dan celana boxer pendek, otot-otot tubuhnya menonjol dan kekar. Mata Sunny lurus memandang lurus ke depan lampu-lampu warna warni dari kendaraan, apartemen dan semua bangunan yang ada di sekitar penthouse-nya berpendar persis seperti kunang-kunang yang terbang mengelilinginya. menggoyangkan gelas yang berisi whiskey, es batu berbentuk bulatan sempurna yang ada di dalam gelasnya berlahan mencair, tapi dia tidak berniat untuk minum. Suara hapenya sudah lama berhenti, sepertinya Kaira sudah menyerah untuk menghubunginya. “Maaf Kai, tapi kamu sudah keterlaluan!” rutuknya. “Pergi ke Amerika dan sekarang Paris semaumu, apa kamu perduli denganku Kai? Apa kamu juga perduli jika novelku mengalami penurunan penjualan? Sepertinya ngga Kai. Kamu terlalu sibuk mengejar mimpimu tanpa memperdulikan aku dan hubungan kita.” **** Keesokan harinya. Kelas menulis yang diajar Sunny tak
Kaira menggerutu, sudah lima belas kali dia menelpon Sunny tapi tidak ada yang berubah. Panggilan telponnya tetap tidak terjawab.Tok… tok… tok….Kaira memakai piyamanya dan membuka pintu.“Antoine?” Kaira mengernyit heran melihat Antoine sudah muncul di depan pintu kamar hotelnya.“Sudah aku tebak kamu belum tidur.”“Ya, aku memang belum mau tidur. Jadi, ada apa?”“Ada pesta pembukaan restaurant temanku di distrik empat. Tempat yang sering kita lewati kalau ke kantor publishing, kalau mau ikut.“Aku minta maaf, Antoine. Tapi, aku harus menelpon suamiku.”“Kamu benar-benar membosankan dan tidak mengerti caranya bersenang-senang Kaira,” ujarnya menggerutu dan membalikkan badan.Tentu aku ngerti bodoh, karenanya aku akan bersenang-senang dengan suamiku dan nikmati pestamu itu.”Antoine berbalik menatap Kaira. “Ya, baiklah tapi kalau kamu tidak bisa bersenang-senang dengan suamimu, kamu tahu tempatku dan aku akan selalu siap untuk menikmati malam dan keromantisan paris bersamamu.”“Aku n
Seine River.Kaira berlari di sepanjang pinggiran sungai seine, telinganya di sumpal dengan earphone dengan lagu Sia chandelier terdengar.“Shitt!!!” Kaira berteriak dan langsung berbalik memukul orang yang berani melepas earphone langsung dari telinganya.“Aww! Kamu ingin membunuhku?” teriak si pria yang melepas earphone Kaira sambil melindungi wajah dan tubuhnya dari pukulan bertubi-tubi Kaira.“Antoine!!! Are you crazy?“No, hanya ingin menggodamu sedikit tapi kamu tidak menyenangkan Kaira.“Jangan terlalu sering meggodaku.”“Karena kamu punya suami?”“Itu salah satu alasannnya.”“Alasan kedua?”Kamu akan jatuh cinta padaku tapi cintamu tidak akan terbalas.”Antoine tertawa dan mulai berlari dengan diikuti oleh Kaira. “Aku tahu kalau kamu tidak menyenangkan, jadi aku tidak tertarik untuk jatuh cinta denganmu.”“Tapi sebagai istri, aku sangat menyenangkan.”“Iya kamu istri yang setia dengan suami Indonesiamu itu, kalau saja kamu mau mencari kekasih Prancis kehidupanmu di sini pasti
Jakarta.Sunny telah berdiri di depan pintu apartemen Diva, tanpa ragu dia mengetuk dan tidak membutuhkan waktu lama, Diva muncul di hadapannya, perempuan itu memakai gaun tidur pendek berwarna merah muda ketat yang menunjukkan lekuk tubuhnya.“Sunny?”“Sorry, aku lagi butuh teman untuk ngomong dan kamu yang ada dalam pikiranku. Boleh aku masuk?”“Sure, masuk Sun.”Sunny masuk ke dalam apartemen Diva, mengekor gadis itu.Apartemen Diva tidak seluas penthouse miliknya dan tidak memiliki banyak interiornya di dalamnya. Sebuah televise berukuran sedang sedang menayangkan serial Bridgerton yang tengah menunjukkan adegan seks antara Daphne Bridgerton dengan The duke Simmon Basset.“Sorry,” ucap Diva dan mematikan televisinya.“Its okay, kita bisa nonton bareng.”“Kamu yakin, Sun?”“Ya.”Diva tersenyum dan kembali menyalakan televise. “Mau minum apa?”“Apa aja.”Diva tersenyum dan meninggalkan Sunny yang tengah menonton di ruang tamu, cukup lama Diva memandang lelaki itu dari belakang, dia