Share

97

BAGIAN97

TERNYATA ….

          “Mas, kamu udah sadar?” tanyaku dengan ekspresi agak terkejut saat melihat Mas Hendra yang terkulai di atas tempat tidur ruangan ICU, mulai membuka kelopak matanya. Pria yang dipasang alat bantu napas berupa selang dengan aliran oksigen murni tersebut menatap lemah ke arahku. Kulitnya kelihatan pucat. Tubuhnya begitu kurus kering, padahal belum seminggu dia meringkuk dalam penjara.

          “R-ri ….” Pria yang berbaring di tempat tidur paling pojok sebelah kanan di mana ada empat tempat tidur lainnya berjejer di sebelah kiriku sana, mulai memanggil namaku dengan terbata. Sejuknya ruang ICU ditambah mencekamnya suara-suara alat bantu kehidupan itu sempurna membuat bulu tengkuk merinding. Terlebih, saat suara lirih Mas Hendra terdengar menyayat pilu telingaku.

    &n

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status