Share

Bab 37

Brak!

“Aduh, sakit …” Suara tak asing itu membuatku reflek segera berlari menuju sumber suara.

“Dinda! Kamu kenapa, Sayang?!” Aku ikut panik karena posisi Dinda tertelungkup diatas lantai dengan keranjang tentengan merah yang juga berserakan berikut berisi dua buah kelapa muda kupas ala Thailand.

Bang Rafi terlihat mendekati kami yang hanya berjarak enam meter dari posisi Dinda. Dan disusul pula oleh wanita bernama Atika tadi.

“Lho? Kok Bunda sama Dinda kemari?!” tak kalah terkejutnya, wajah Bang Rafi melihat kami berdua sudah disini, seolah tak percaya antara khawatir dan penasaran.

Aku hanya melirik sekilas wajah suamiku itu, yang hanya berselang beberapa detik, wanita bernama Atika sudah berdiri disampingnya seolah ikut penasaran dengan apa yang terjadi.

“Dinda gak papa kan, Sayang? Ayo bangun dulu, duduk sini,” ujarku pada Dinda sambil membantunya yang berusaha bangkit dari lantai.

“Dinda lari-lari tadi, Bund,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status