Share

109. On The Track

Suara kekehen di ujung telepon terdengar menyebalkan. Sama sekali tidak ada rasa khawatir sedikit pun tentang apa yang Gyan sampaikan. Beruntung orang itu tidak ada di depannya. Jika iya, satu pukulan saja rasanya belum cukup untuk memberi pelajaran manusia seperti Pram.

"Kamu urus sajalah. Bukankah kalian sama-sama masih punya perasaan?"

Sialan kan?

"Cewek yang lagi koma itu tunangan lo, Bangsat," maki Gyan sudah tidak peduli dengan kesopanan lagi. Pria menjijikan di seberang sana itu tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa.

Tawa Pram kembali terdengar. Secuil pun tidak ada rasa simpati. "Mantan," koreksinya. "Kami sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi, kalau kamu mau kembali padanya silakan. Aku tidak peduli."

Gyan mengetatkan rahang. Tangannya mengepal, gatal ingin memukul muka orang itu. Dia memejamkan mata sesaat sembari menarik napas panjang. Berharap dengan itu emosinya berkurang. Benarkah tidak ada yang peduli pada May? Bahkan ayah orang tua itu sampai sekarang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Kurniyati Nia
bolak balik k sni nunggu kelanjutan nya kok blm d up" si..
goodnovel comment avatar
Nancy Rosane
duhhh penasaran gimana reaksi gyan tau² asisten pribadi nya bukan resta. lanjut thor
goodnovel comment avatar
bunga cece
wkwkwk ciee thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status