Share

Bab 123

Jantung Sera berdebar dengan kencang. Seketika dia memegang perutnya yang tiba-tiba bergerak. Mungkin sang anak mengetahui jika ayahnya sedang terpuruk.

Sera masih tidak bisa menuju ke sana. Dia hanya terdiam dan terus mengamati Anggoro dari kejauhan.

"Apakah aku harus ke sana? Aku sudah membuat dia menceraikan aku. Seharusnya, dia sudah tidak ada hubungannya lagi denganku," gumam Sera masih terus memandang Anggoro dengan wajah yang sendu. Tetes air mata perlahan keluar dari kedua matanya yang sangat indah itu.

"Heh kamu Bupati berengsek!" ucap salah satu narapidana yang tiba-tiba menendang Anggoro dan membuatnya kembali tersungkur ke lantai.

Sera melebarkan kedua matanya. Dia menggelengkan kepala dan tidak ingin Anggoro mengalami hal itu. Namun dia yang tidak memiliki keberanian hanya terdiam. Sera tidak berani mendekati sel penjara Anggoro karena jika dia ketahuan mendekatinya, keselamatan Anggoro bisa terancam.

"Pindah posisimu karena aku mau duduk di sini! Aku sudah bos
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status