Share

Bab 41

Sera benar-benar tidak bisa berpikir jernih. Anggoro menariknya, lalu menatap dengan sangat dekat. Tubuhnya masih sangat terasa panas. Hal ini tidak bisa Sera biarkan. Dia harus mencegah Anggoro marah, karena tidak baik untuk kesehatannya.

"Tuan lebih baik beristirahat dulu. Jangan berkata apa pun," ucapnya kemudian menarik selimut itu karena kembali terlepas dari tubuh Anggoro.

"Jadi kau tidak mau membahasnya? Kamu tidak membenarkan ucapanku? Sera, aku melihatmu dengan mata kepalaku sendiri. Kau berada di jalanan bersama dengan Bima. Apa yang sebenarnya kau rencanakan?" balas Anggoro masih dengan suara yang sangat serak.

"Kau merencanakan sesuatu untuk membunuhku bukan? Kau memberikan racun itu di dalam gelas ku. Kenapa kau melakukan itu?"

Spontan Sera melepaskan tangannya yang semula mencengkeram selimut. Dia menggelengkan kepala. Jelas-jelas akan membantah apa yang sudah dituduhkan oleh Anggoro kepadanya.

"Untuk apa saya melakukan itu, Tuan? Berada di rumah ini dan menikahi Tuan ..
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status