Share

BAB 40

Sera menatap anak itu. Satria pun membalas dengan tatapan tegang. Simbah menarik napas panjang, dan terus berpikir. Memang sejak kehadiran Sera, masalah datang bertubi-tubi. Wanita desa yang kumuh dan sangat berantakan datang ketika itu, yang dianggapnya bisa menurut seperti robot, justru kebalikannya. Sangat pintar dan membahayakan.

"Waktu saya hanya satu bulan saja bukan?" sela Sera mengejutkan Simbah. Dia berjalan mendekati wanita itu yang masih menatap tegang. "Apa yang bisa seorang budak lakukan? Apalagi malam-malam masuk ke dalam ruangan suaminya. Mencuri? Ya, itulah yang dituduhkan dan aku tidak menyangkal. Untuk apa aku membela diriku sendiri. Seorang budak pasti akan selamanya menjadi maling."

"Mengakui diri sendiri. Baguslah, kalau begitu. Sekarang kemasi semua barangmu dan enyahlah--"

"Cukup, Pamela!" balas Simbah keras. "Tidak akan ada yang pergi dari sini."

"Mbok!" teriak Simbah. "Bagaimana dengan dokternya?"

"Simbah, dokter sudah berada di depan."

"Cepat suruh masuk."

Mb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status