Share

Bab 32 - Kamu Licik Marta!

Tubuh Riska merosot ke bawah, tulang di kakinya terasa hilang seketika saat mendengar semua itu. Mendengar suara yang mengganggu telinganya, meskipun sudah tak didengarkan lagi oleh Riska. Air matanya deras mengalir, dadanya terasa sesak.

“Tidak, kamu jangan seperti ini Riska! Ingat posisi kamu di sini sebagai apa. Itu hak mereka! Bukankah kamu selalu membujuk Mas Aldi supaya mau menyentuh Mbak Marta kembali? Kamu harusnya bersyukur mereka seperti itu,” ucap Riska menenangkan dirinya sendiri. “Mungkin saja sebetulnya Mas Aldi dan Mbak Marta selama ini baik-baik saja? Namun, di hadapanku Mas Aldi selalu bilang ingin berpisah dengan Mbak Marta?”

Pikiran Riska menilai Aldi yang seperti itu. Air matanya lagi-lagi jatuh tak bisa dicegah. Ternyata ungkapan cinta dan sayang dari Aldi itu tidak tulus padanya, itu semua karena Aldi butuh pelampiasan saat tidak bersama Marta.

**

Di bawah kuasa tubuh Aldi, Marta terus mendesah. Menikmati bagaimana kuatnya bibir Aldi menyesap kedua melon importny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status