Share

201. Suara Menjijikan

Ageng berdiri di ambang pintu rumah Eddy, wajahnya tak tergoyahkan oleh senyuman atau ramah tamah. Tidak ada rasa keakraban antara dirinya dan keluarga ini, meskipun ia adalah saudara ipar. Pandangannya tajam dan nadanya tegas saat ia berkata, "Aku ingin bertemu dengan papamu."

Rani, yang menyambutnya, merasakan gugup menyelinap di balik senyum yang dipaksakannya. Jarang sekali mereka bertemu, dan pesona yang dipancarkan oleh Ageng membuat hatinya bergetar. Ia tak bisa mengabaikan ketampanan dan wibawa pria itu meski sikap dinginnya menakutkan.

"Waktuku tidak banyak, aku ingin bertemu dengan papamu," ucap Ageng sekali lagi, lebih dingin dan tegas.

Rani teringat akan tindakan kekerasan Ageng terhadap Queen yang pernah membuat keluarganya bersedih. Ayahnya jatuh sakit karena kejadian itu, namun Rani tak bisa memalingkan pandangan dari wajah tampan Ageng. Kengerian bercampur dengan rasa kagum yang tak bisa ia tolak.

"Papa sedang di ruang kerja bersama Kak Rey," kata Rani setelah mampu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status