Share

Bab 46. Kemarahan Anggraini.

"Dasar Anak kurang ajar! Tidak tahu di untung. Pergi kamu dari rumahku! Aku tidak butuh anak sepertimu!" teriak Anggraini murka.

Mata Vallen melotot mendengar kalimat ibu tercintanya. Vallen sadar, ini konsekuensi yang harus ia terima jika membangkang pada orang tuanya.

"Baik Ma. Aku lebih baik hidup gelandangan dari pada terus begini!"

"Pergi kamu!"

Vallen berjalan meninggalkan rumah besarnya. Kala kaki semakin menjauh, keluar dari ruang tamu. Tiba-tiba terdengar teriakan Fernando memanggil Vallen. Ia berjalan tergesa-gesa mengejar Vallen dengan kursi rodanya.

"Nak! Kamu mau kemana Sayang?" tanya Fernando.

"Aku harus pergi Pa. Hidup disini sama saja mengorbankan banyak nyawa. Aku pengen hidup normal," terang Vallen.

"Jangan tinggalkan Papa Nak. Hanya kamu anak perempuan Papa satu-satunya," mohon Fernando menggenggam kedua tangan Vallen.

"Tidak Pa. Ini jalan yang sudah aku tentukan. Papa jaga kesehatan yah, jangan telat makan dan minum obat. Maafkan Vallen jika Vallen hanya menyusahka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status