Share

Kebetulankah?

Mudah saja membuat Aruna yang berisik tiba-tiba menjadi pendiam seperti itu. Dirga sampai melirik berkali-kali, menilai ekspresi wajah yang ditunjukkan Aruna.

“A-aku lagi salting, Dir. Jangan kamu lihatin terus!” Diam-diam Aruna sadar jika Dirga memperhatikannya. Aruna membawa kedua tangannya untuk menjadi pembatas agar Dirga tak bisa melihat wajahnya.

Sisi wajah Aruna panas.

Dirga hanya menggelengkan kepala. Begitu saja salting? Dasar berlebihan.

Manik hitamnya fokus ke depan. Keduanya sudah berada di kampus. Dirga sedang mencari tempat parkir.

“Lo turun. Gue mau parkir di basemen,” suruh Dirga dengan nadanya yang datar. “Dan langsung ke kelas duluan.”

“Nggak bareng? Aku bisa nunggu kamu di sini selagi kamu parkir,” sahut Aruna sedikit kecewa. Dia sudah menurunkan tangannya.

“Nggak, Aruna,” tolak Dirga. “Kita pisah di sini.” Maksudnya setelah ini pasti Aruna dan Dirga sibuk dengan kehidupan kampusnya sendiri.

Meskipun satu kelas, Dirga selalu menghindari satu kelompok atau berdekatan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status