Share

Takdir yang Direncanakan

Claire masih setia menunggu jawaban Claudia. Wanita itu tampak tidak baik-baik saja.

“A-aku oke,” jawab Claudia singkat. Dia memutuskan duduk di kursinya dengan firasat buruk. Apalagi setelahnya, Claudia terus bersin dan tangannya mulai merasakan gatal.

“Claudia.”

Panggilan itu membuat Claudia tersentak. Sosok Claire kini sudah ada di sampingnya. Wanita itu mendorong kursinya agar lebih dekat dengan Claudia.

“K-kenapa?” sahut Claudia tanpa menatap Claire.

Sesaat Claudia mencoba tampak tenang.

“Harusnya gue yang tanya itu sama lo. Lo kenapa, Clau? Lo beneran marah sama gue gara-gara yang kemarin itu?”

Claire menghela napas, dia menyentuh atas permukaan tangan Claudia.

Saat itu juga Claudia refleks menepisnya. Dia terus menekankan pada dirinya jika sejak kemarin, hubungan pertemanannya bersama Claire tidak bisa sama lagi seperti dahulu. Selain itu, tangannya juga sedang gatal.

“Ekhem, Claire … Claudia.”

Tiba-tiba saja Bu Desi sudah ada di hadapan meja Claudia. Jelas Claudia tidak menya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status