Share

31

Bagian 31

            “Bukan begitu, Mas. Anu ... Azka ingin membantuku berbisnis kue. Dia ikut memasarkan di kampusnya. Kan, kemarin dulu Mas bilang kita pelan-pelan belajar mandiri. Supaya bisa lepas dari belenggu Ummi dan Abi.” Semoga alasan yang kuberikan bisa diterima oleh Mas Yazid. Walaupun wajah lelaki itu masih tegang memerah, tetapi aku terus berusaha untuk meluluhkan hatinya.

            “Mir,” ucap Mas Yazid sembari menatapku dalam. “Jangan pernah bermain di belakangku.” Ini jelas sebuah ancaman. Bahkan rahang Mas Yazid yang kokoh tampak mengeras.

            “T-tidak Mas. Dia saudara kita.”

            “Kamu mengerti dengan konsekuensinya kan?” Mata Mas Yazid menyipit

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status