Share

30

Bagian 30

            Mas Yazid kemudian keluar dari mobil. Tak lupa lelaki itu membukakan pintu bagiku dan menyambut diri ini. Perhatian sekali suamiku itu. Tumben. Bukankah kemarin dia begitu cuek hingga menoleh saja enggan. Apa yang dipikirkannya saat ini? Apakah aku Cuma sekadar pelarian?

            Berjalan kami beriringan. Bahkan Mas Yazid tak mau melepaskan rangkulannya sampai kami tiba di depan resepsionis. Seorang perempuan berseragam batik dengan rambut yang dicepol bagai pramugari itu menyambut dengan sangat ramah. Tanpa banyak berbasa basi, suamiku langsung memesan sebuah kamar paling mahal dengan harga sewa jutaan untuk per malamnya. Jangan ditanya betapa melongonya diriku. Sejak kapan seorang Mas Yazid senang menghamburkan uang hanya untuk menumpang tidur? Walaupun kaya, selama tujuh tahun menikah, Mas Yazid memang jarang mengajakku rekreasi, ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status