Share

Khawatir

Bab47

"Maaf."

"Jika Mas merasa lelah, aku juga. Tapi aku tidak pernah berpikir sedikitpun, untuk meninggalkanmu."

Alif tertunduk, entah mengapa, rasanya kenyataan ini begitu pahit untuk dia terima.

"Berdamailah dengan takdir, Mas. Terima kekuranganmu, seperti aku menerima kamu apa adanya. Aku bahagia, aku tidak merasa kekurangan apapun."

Mata Alif kini berembun, ada rasa sesak di dada yang kian kuat.

Karin mendekat dan memeluk suaminya.

"Aku beruntung memiliki kamu. Suami yang baik dan bertanggung jawab, mencintaiku, juga Emilia. Lalu, apa yang kurang? Tidak ada."

"Maaf." Alif kembali bersuara.

Bu Daung yang tadinya mendengar teriakkan Karin, pun langsung memasang mata dengan tajam. 

Melihat Karin dan Alif berpelukan, entah mengapa, dia tidak suka. Dan merasa, Karin begitu bodoh mempertahankan Alif yang mandul.

Mengingat masa depan anaknya yang nyaris gagal dalam hubungan cinta. Hal itu, mem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Misra Micha
jangan bilang alif mati. mati terus cape deh buat lah juga kuasa Allah yg kunfayakun toh di daerah ku hanya dengan ikhtiar berpuluh tahun akhir Allah tunjukan kuasanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status