Share

Pembunuh

Bab48

Karin gelisah, begitu juga dengan Hanum dan Ustadzah.

Karin terus berusaha menghubungi Alif, namun tetap nomor ponselnya tidak aktif.

Karin pun izin keluar, untuk mencari Alif. Sepanjang koridor, perasaan Karin kini tidak tenang.

Teringat kembali ucapan Alif, bahwa dia merasa pusing. Karin menyesal, begitu egois mendesak Alif, hanya karena panik dengan keadaan Aisya.

Sirine mobil ambulan berhenti di ruang UGD, yang tidak jauh dari tempat Karin berdiri saat ini.

Para team medis keluar dari ambulan, membawa seseorang yang terbaring di atas brankar. Juga ada satu orang laki-laki berpakaian biasa, yang tidak di kenali Karin.

Namun lelaki yang terbaring di atas brankar itu, pakaian dan perawakannya, sangat Karin kenali.

Perasaan gugup dan terkejut, kini menyeruak di hatinya. Karin berlari tergopoh-gopoh ke arah para team medis yang mendorong cepat brankar itu ke arah ruang UGD.

"Berhenti sebentar," pinta Karin denga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status