Share

Aku Kabulkan

“Aku hanya ingin menjalani kehidupan dengan tenang.”

“Aku bisa memberikan itu.”

“Kamu enggak bisa, Bang.”

“Bukankah dia sudah minta maaf? Kenapa enggak coba buat kasih kesempatan sekali lagi. Biar aku bisa buktikan ke kamu kalau kekhawatiran itu hanya ada di pikiranmu.”

“Bagaimana kalau anak-anak yang jadi korban selanjutnya. Bisa aja ‘kan mereka diracun.”

“Mamahku sejahat itu ya, di mata kamu?”

Sadar jika kalimat itu seharusnya tak perlu diucapkan. Seketika Hana mencoba melepaskan diri dari pelukan Raka.

“Maafkan aku.”

“Enggak apa-apa, Sayang.”

Raka bahkan masih saja tersenyum begitu tulus. Setelah berkali-kali hatinya dipatahkan oleh penolakan Hana.

“Berhenti memanggilku seperti itu!”

“Tapi, suka ‘kan?”

“Sebaiknya Abang kembali ke rumah sakit. Jangan kabur begini

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status