Share

Bab 78

Aisha memiliki mata sembab setelah menumpahkan 90% kesedihannya terhadap kehamilan serta nasib hidupnya dan keluarganya. Kini, wanita itu berbaring menyendiri sedangkan Alea berbicara pada Ansel di teras rumah seiring mengasuh Ocean. "Sampai kapan kita tidak bisa menemui papa?"

"Entahlah, kita harus menunggu kabar selanjutnya dari perawat papa," desah sendu Ansel.

"Apa yang dikatakan Evan sampai-sampai kondisi papa menurun. Kenapa dia tidak pernah berhenti menggangu." Pun, Aisha mendesah sendu karena seolah keadaan ini tidak akan pernah berhenti selama Evan masih melakukan hal-hal jahat.

Ansel membuang udara panjang, kemudian beringsut. "Biarkan Aisha beristirahat. Aku juga harus beristirahat, aku sangat lelah."

"Ya sudah, kamu tidur di tengah rumah saja, biarkan Aisha di kamar. Satu hari ini aku tidak akan menerima pembeli," tulus Alea.

Ansel memandangi Alea sesaat. "Sayang, aku harap kamu tidak keberatan sama sekali dengan kehadiran Aisha di sini." Tatapan Ansel dipenuhi harapan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status