Share

118. Dendam Prabu Wihesa

Setibanya di kaputren permaisuri, tempat keberadaan Saketi. Senapati Lintang langsung menghampiri Saketi yang saat itu tengah berbincang dengan adik angkatnya—Rangkuti.

"Sampurasun," ucap Senapati Lintang setelah berada di hadapan Saketi dan Rangkuti.

"Rampes," jawab Saketi dan Rangkuti serentak, mereka bangkit dan menjura kepada sang senapati.

Mereka menyambut hangat kedatangan sang senapati dan segera mempersilakan Senapati Lintang untuk duduk.

"Silakan duduk, Paman!" ucap Saketi ramah.

"Terima kasih, Pangeran."

Demikianlah, maka Senapati Lintang langsung duduk di hadapan Saketi dan Rangkuti. Kemudian berkata, "Gusti Prabu meminta Pangeran agar segera menghadap ke ruang utama."

Mendengar perkataan dari sang senapati, Seketi mengerutkan kening. Lalu bertanya, "Ada hal apa, ayahanda memanggilku, Paman?"

"Entahlah, Paman juga tidak tahu," jawab Senapati Lintang bersikap hormat terhadap Saketi, meskipun Saketi adalah calon menantunya.

Karena walau bagaimanapun, Saketi merupakan putra ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status