Share

Bab 45

Anggia kewalahan menenangkan Prita yang histeris. Ia memanggil perawat untuk membantunya agar sang Mama bisa tenang kembali. Kondisi Prita yang seperti itu pasti membuatnya sangat terpukul. Kehilangan satu kaki mengakibatkan Prita cacat seumur hidup.

"Kembalikan sebelah kakiku." Racauan Prita masih terdengar sebelum kesadarannya benar-benar menghilang. Perawat terpaksa menyuntikkan obat penenang agar Prita tidak histeris lagi.

Anggia terduduk lemas di sofa setelah memastikan mamanya tenang. Istri Raga tersebut memijat pelipis yang terasa pening sebab semalaman menjaga sang Mama.

Ah ... di saat seperti ini, entah pada siapa ia harus berkeluh kesah. Raga memang kerap kali menenangkan dan menguatkannya, tetapi Anggia tahu bahwa pria itu hanya kasihan padanya.

Salma dan Ayuna pun sering mengunjungi kamar Prita untuk melihat kondisi wanita itu. Anggia merasa malu pada mereka yang masih bisa bersikap baik, padahal ia dan mamanya sudah begitu jahat pada keduanya.

Pintu ruang rawat Prita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
ketemu sama ulat bulu lagi duh jadi gatal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status