Share

Part 44

Pisah Terindah

#44

Dan ... terjadi juga apa yang seharusnya tidak terjadi dan tidak diinginkan terjadi dalam sebuah bahtera rumah tangga. Perceraian!

Jangankan melakoni, sekadar menyebut atau pun membayangkannya saja aku sudah gemetar. Tetapi kenyataan punya jalan kisah sendiri. Inilah takdirku sekarang.

Pisah terindah sepertinya bukan menjadi milikku. Karena nyatanya tak ada keindahan yang kutemukan. Jangankan bernapas lega atas sebuah perpisahan untuk menyimpul satu senyuman saja rasanya tak ada kekuatan yang kumiliki. Justru di sinilah titik perjuangan harus kumulai kembali. Aku harus merasakan tersungkur, jatuh, dan berdarah-darah. Lalu bangkit sendiri, mengobati diri sendiri, hingga harus bertahan sendiri. Walau terseok.

Semua berjalan begitu cepat. Hitungan hari yang tak sampai menyentuh seratus angka. Iya, tak lebih dari tiga bulan semua tuntas. Usai, selesai!

Sedangkan untuk membangun dan membinanya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun.

Cita-cita menikah sekali seumur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Roziha Anwar
semoga Danar menyesal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status