Share

BAB 22

“Akhir-akhir ini sepertinya aku tidak merasakan gangguan tidur seperti sebelumnya,” ucap Jane tiba-tiba ketika mereka sampai di pantai yang Vincent rencanakan sebelumnya.

Pria itu dengan sengaja meliburkan kafenya demi membawa Jane ke pantai yang jaraknya lumayan jauh dari pantai tempat Jane bermukim. Pantai itu sangat indah dengan pemandangan alami yang belum tersentuh dengan tangan usil manusia. Suasanana masih sangat alami dan sejauh mata memandang, sampah yang ada tak lebih hanyalah pelepah kelapa yang ada di area pinggir pantai.

Berbeda jika berada di kawasan penginapan, pantai itu tidak tercium garam ataupun pengasinan ikan seperti yang Jane selalu tau ketika lewat di beberapa pos khusus untuk usaha garam dan ikan asin warga lokal.

Ujung kaki Jane mengeruk pasir berwarna merah muda pelan, menimbulkan sensasi geli. Kemungkinan itu terjadi lantaran jumlah alga di lautan dan terbawa hingga tepi pantai membuat psir yang semula putih berubah warna. Kata Vincent ketika laut pasang,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status