Share

74

Gentala dan Mahapatih Wiguna saling duduk berhadapan, dengan meja makan sebagai pembatas,  tentunya Gentala bertanya-tanya sekaligus penarasan. Untuk apa  seorang Mahapatih, tiba-tiba ingin bertemu dengannya yang hanya  seorang warga biasa? 

" Izinkan saya yang rendah ini bertanya, untuk apa seorang  Mahapatih mendatangi orang rendahan seperti saya ini? " Tanyanya sopan, memecah keheningan.

Mahapatih tersenyum, meletakkan segelas cangkir berisikan teh di atas meja, seraya berkata. " Anak muda, kamu  terlalu merendah untuk seseorang yang berhasil  membongkar aib dari putra sulung keluarga Bomo. "

Gentala sedikit tersentak, namun ia berusaha untuk  bersikap biasa saja dan tak tahu apa-apa. " Apa maksud tuan? Saya tak mengerti dengan apa yang tuan bicarakan. " Elaknya seraya mengambil beberapa potong kue yang tersaji di atas meja. Memakannya dengan lahap seakan-akan dirinya belum maka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status