Share

Merendahkan Selena

Selena meremas pulpen di genggaman tangannya. Takut-takut iapun bertanya.

"Kenapa belum pulang, Pak?"

Lama tidak menunggu respon Aditya, Selena melanjutkan ucapannya.

"Tapi pekerjaan saya juga sudah selesai di---"

"Besok kita harus ke perusahaan Wiguna."

Apa? Ia tidak boleh ke perusahaan Wiguna, itu atas perintah Tuan Collins juga. Selena mencari-cari cara agar ia tidak dipaksa ikut ke sana.

"Tapi pekerjaan saya di---"

"Kebiasaan kamu selalu membantah, ya! Sadar tidak yang Bos siapa, yang bawahan siapa? Apa tidak ada hal lain yang kamu pikirkan selain membantahku, Selena?"

'Dia kenapa lagi?'

Arghh! Rasanya ingin sekali meremas-remas mulutnya yang pedas itu. Tak terbayangkannya malam ini harus satu ranjang lagi dengan Aditya. Tak perlu lagi menduga-duga, ia sudah tahu apa yang akan terjadi.

"Tapi saya---"

"Tunggu," potong Aditya mengangkat tangan menyuruhnya berhenti bicara,

melirik ke ponselnya yang baru ia letakkan di sampingnya.

"Kakek?" pekiknya, sejurus raut wajahnya langsung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status