Share

#25 Batu Permata Ruby

Pukul 11 malam. Pangeran Gavin masuk ke dalam ruang pertemuan. Dia tidak sabar ingin mendengar cerita dari Gabriel tentang perjamuan tadi sore. Begitu Pangeran Gavin masuk, kelima teman-temannya sudah duduk menunggunya dengan beberapa camilan di atas meja.

Pangeran Gavin duduk di kursi favoritnya menatap ke arah Gabriel. “Bisa ceritakan sekarang?”

Melihat tingkah tidak sabaran dari Pangeran Gavin, membuat Gabriel tertawa pelan. “Kau tidak sabaran, Pangeran. Tapi baiklah, aku akan menceritakan semuanya padamu.” Gabriel mulai bercerita mengenai kejadian yang dialaminya sore ini. Tidak ada satupun yang menyela. Mereka menyimak baik-baik hingga cerita usai.

Azura tertawa ketika cerita usai. Satu hal yang membuatnya tertawa adalah wajah pucat Yang Mulia Geld. “Benar-benar langka. Ah, aku jadi berharap bisa melihatnya.”

Leo menatap Azura kemudian mengalihkan pandangannya menatap Gabriel. “Kenapa Yang Mulia Geld sangat nekad? Tidakkah berpikir jika datang sama saja menyerahkan nyawanya?”
Nita K.

CERITA INI AKAN DITERBITKAN DALAM BENTUK CETAK. SILAKAN PANTAU DI AKUN INSTAGRAMKU DI VAELAVEY DAN TUNGGU KABAR BAIKNYA.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status