Share

Rindu 20.a

Pov Alina

Esok harinya, aku kembali ke rumah sakit untuk menemani Aisha. Seperti yang Abang minta, aku harus memberinya dukungan.

Wanita itu berbaring lemah dengan rautnya yang datar. Dia masih tidak mau melihat Bang Rasya. Entah karena bawaan hamil atau memang sebal.

“Bagaimana sekarang, Aisha?” Aku duduk di samping wanita yang hanya memandangi plafon ini.

Aisha sedikit melirik. “Agak mendingan,” katanya datar. Lalu kembali melihat plafon.

“Umma tak bisa ke sini karena di luar rumah masih banyak virus,” jelasku, takut dia merasa tidak diperhatikan.

“Aku tahu,” jawabnya pendek lagi.

Aku diam, membiarkan keheningan menyelimuti kami. Bingung juga harus memberi dukungan mulai dari kalimat mana. Aisha terlihat malas bicara.

Di kamar harum ini, aku menyalakan TV, lalu menonton bersama Azka di sofa.

“Alin.” Aisha memanggil setelah diam lebih dari setengah jam.

Aku kembali mendekat. “Ya.”

Wanita berkerudung hitam ini menghela napas panjang. Seperti mengisi rongga dadanya agar lebi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status