Share

Rindu 19.b

Aisha mengernyit. Dia yang tidak memakai penutup wajahnya terlihat heran. “Siapa yang mau menggugurkan? Aku memang tidak mau hamil, tapi bukan mau menggugurkan.”

“Ha? Bukankah tadi Abang bilang dia mau menggugurkan kandunganmu?”

“Tidak. Atau aku lupa?” Dia malah kebingungan.

Aku menengok pada Bang Rasya yang sekarang sudah berdiri di pintu. Dia mengangkat alis dan mengernyit seperti bertanya, ‘kenapa?’.

“Sudah kubilang jangan ke sini!” Teriak Aisha pada Abang. “Azka tolong suruh papamu pergi, umi tak mau melihat dia.”

Azka yang duduk di kursi berdiri. Bang Rasya menutup pintu lagi. Dan Azka pun kembali duduk.

“Ka, apa bayi umimu mau digugurkan?” Aku bertanya pada Azka untuk lebih jelasnya.

“Saat tahu hamil umi memang ngamuk. Tapi tidak ada rencana untuk digugurkan. Papa juga marah kemarin, tapi hanya menggertak umi saja. Tidak ko, tidak akan digugurkan.”

“Menggugurkan bayi itu sama dengan membunuh. Aku memang sakit, tapi tidak mungkin membunuhnya,” timpal Aisha.

Lenggang. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status